Whisnu berpamitan setelah selama 6 tahun mengabdi, mulai menjadi wakil wali kota mendampingi Tri Rismaharini, ditunjuk sebagai Plt selama 1 bulan 3 minggu dan dilantik menjadi Wali Kota Surabaya. Ia berterima kasih kepada seluruh jajaran OPD, ASN dan non-ASN yang bekerja luar biasa untuk Surabaya.
"Saya izin, saya pamit, saya mohon maaf juga bila selama ini saya ada yang salah. Karena selama ini kalau saya salah, karena manusia hidup kan pasti ada salah dan dosa. Itu kenapa saya harus kumpulkan hari ini, ini terakhir tugas saya, besok saya sudah purna dan saya ingin berpesan kepada OPD agar ke depan terus bekerja meniatkan dan mengabdikan diri untuk rakyat Surabaya. Itu paling penting," kata Whisnu di Balai Kota Surabaya, Selasa (16/2/2021).
Bagi Whisnu Sakti, selama ini jajaran Pemkot Surabaya telah menunjukkan kinerjanya yang luar biasa. Seperti pada penanganan pandemi COVID-19 dan vaksinasi.
Dengan suasana haru dan suaranya yang bergetar, Whisnu tak hentinya mengucapkan terima kasih. Bahkan, di penghujung jabatannya sempat menerima penghargaan dari Menko PMK Muhadjir Effendi.
"Tadi pagi saya dapat penghargaan dari Pak Menko PMK yang diserahkan atas inisiatif kita menggelar donor plasma konvalesen tertinggi di Indonesia. Makanya pada seluruh jajaran forkopimda, teman-teman dewan, saya berpamitan. Terima kasih atas kerja sama selama ini dna seluruh jajaran forkopimda yang luar biasa. Kita kerja bahu membahu untuk menyelesaikan permasalahan di Kota Surabaya," jelasnya.
Meski terhitung sangat singkat, baginya amanah ini tidaklah mudah dan dianggap remeh. Sebab, semangat rakyat Surabaya yang bersama-sama mengembangkan kota untuk terus menjadi lebih baik.
"Sebenarnya selama 6 tahun ini dan sejak Plt 2 bulan lalu ini perjalanan luar biasa. Surabaya memang betul-betul berpacu, berlari mengejar tujuan yang biasa untuk warga Surabaya. Tidak hanya tingkat regional atau nasional tetapi surabaya sudah berbicara di tingkat internasional," ujar Whisnu Sakti.
Menurut Whisnu, perjalanaan selama 6 tahun berada pada kepemimpinan Ibu Kota Jawa Timur ini cukup panjang memberikan kesan dan arti yang berarti bagi perjalanan hidupnya. Ia pun pun tidak ingin pengabdiannya berakhir hanya karena jabatan saja.
"Saya akan terus mengabdi kepada rakyat Surabaya dimanapun saya dan apa pun posisi saya. Artinya hidup dari awal saya niatkan untuk sebuah pengabdian manusia, warga Surabaya dan Indonesia," pungkas Whisnu. (iwd/iwd)