Kata Pengamat soal Musda Partai Demokrat Jatim yang Ditunda

Kata Pengamat soal Musda Partai Demokrat Jatim yang Ditunda

Faiq Azmi - detikNews
Senin, 15 Feb 2021 13:45 WIB
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak resmi ditetapkan sebagi Plt Ketua DPD Demokrat Jatim, oleh Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Emil menggantikan Plt sebelumnya, Renville Antonio yang menggantikan Soekarwo (Pakdhe Karwo).
Emil Elestianto Dardak, Plt Ketua DPD Demokrat Jatim (kiri)/Foto file: Faiq Azmi/detikcom
Surabaya - Musda VI Partai Demokrat Jatim mundur dari jadwal yang direncanakan Februari 2021. Bendahara Umum DPP Demokrat, Renville Antonio memastikan, Musda Demokrat Jatim tidak digelar dalam waktu dekat.

"Belum ada pembicaraan di DPP terkait pelaksanaan Musda Partai Demokrat Jatim," ujar Renville dalam keterangannya, Senin (15/2/2021).

Renville menjelaskan, pelaksanaan Musda Demokrat Jatim akan diselenggarakan tahun ini. Namun karena banyak hal yang sedang dilakukan DPP, kemungkinan Musda akan berlangsung pada Bulan September mendatang.

"Banyak hal yang harus dikerjakan DPP sampai saat ini yang lebih urgent. Sehingga kemungkinan besar nanti setelah Lebaran. Ya kalau kita berharap pada saat ulang tahun Partai Demokrat," ungkapnya.

Kabar penundaan Musda Demokrat ini cukup mengejutkan. Terlebih, 29 DPC Demokrat di Jatim sudah terang-terangan mendukung Menantu Pakdhe Karwo, Bayu Airlangga untuk menjadi Ketua DPD Demokrat Jatim definitif lima tahun mendatang. Saat ini, status Ketua Demokrat Jatim masih Plt dan dijabat oleh Wagub Emil Elestianto Dardak.

Pengamat Komunikasi Politik Unair Surabaya, Suko Widodo menyatakan, penundaan Musda Demokrat Jatim secara tiba-tiba merupakan keputusan yang kurang tepat. Mengingat saat ini momentum yang baik, karena Demokrat tengah menjadi perhatian publik sejak munculnya dugaan adanya gerakan kudeta terhadap kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Menurut saya justru sekarang ini momentum yang tepat untuk menggelar Musda. Sebaliknya, kalau ditunda saya khawatir justru muncul isu kontraproduktif dan Musda tidak berjalan secara alamiah," kata Suko.

Suko menegaskan, proses alami dalam iklim demokrasi adalah pemimpin itu lahir dari bawah (bottom up). Atau sesuai pilihan warga (DPC) dan tidak ada rekayasa top down (penunjukan dari atas).

"Tokoh muda Partai Demokrat yang banyak dibicarakan yakni Bayu Airlangga, saya kira layak memimpin Demokrat Jatim, termasuk juga Emil Dardak. Soal siapa yang dipilih, itu serahkan warga Demokrat, karena pilihannya bebas," terangnya.

Pertimbangan lain, lanjut Suko, Pemilu 2024 sudah cukup dekat, sehingga perlu dipersiapkan dengan baik agar Partai Demokrat bisa kembali berjaya. Baik di tingkat Jawa Timur maupun nasional.

"Mempertahankan kemenangan itu lebih berat daripada meraih kemenangan. Peluang Demokrat berjaya kembali saya kira cukup besar," imbuhnya.

Soal adanya dukungan terhadap Bayu Airlangga oleh 29 DPC Partai Demokrat se-Jatim, Suko mengatakan, suara dukungan tersebut menunjukkan di Demokrat muncul iklim demokrasi. "Tak ada rekayasa apapun dan perintah dari DPP," jelasnya.

Sebelumnya diketahui, pascamuncul dukungan 29 DPC Partai Demokrat kabupaten/kota di Jatim kepada Bayu Airlangga (Sekretaris DPD PD Jatim), tiba-tiba Bendahara Umum DPP PD memutuskan jadwal Musda VI PD Jatim ditunda pada akhir tahun 2021 mendatang.

Di antara pertimbangan penundaan Musda itu adalah DPP partai berlambang segitiga mercy sedang banyak kegiatan yang perlu diprioritaskan dan urgent. Seperti banyaknya bencana di berbagai daerah, sehingga kemungkinan diundur pada September 2021 atau bersamaan dengan ultah partai.

Ada beberapa nama yang disinyalir kuat akan bersaing memperebutkan posisi Ketua Demokrat Jatim. Di antaranya Emil Elestianto Dardak (Wagub Jatim sekaligus Plt Ketua DPD Demokrat Jatim), Bayu Airlangga (Menantu Pakdhe Karwo, Sekretaris Demokrat Jatim), Achmad Iskandar (Wakil Ketua DPRD Jatim).

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.