Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengatakan, awalnya Pemprov Jatim mentargetkan sekitar 190 ribu nakes untuk divaksin melalui sistem informasi SDMK. Namun, setelah dilakukan pendataan manual di kabupaten/kota, keluar jumlah total 224.663 nakes yang harus divaksin di Jatim.
"Ya jadi dari Bu Herlin (Kadinkes Jatim) menyampaikan info, jumlah vaksin, berapa yang sampai. Ternyata nakes ada sekitar 224 ribu lebih. (Dosisnya kurang), dan sudah ada permintaan 100 ribu lebih dosis untuk sisa nakes ini," ujar Emil kepada detikcom, Minggu (14/2/2021).
Emil menjelaskan, dirinya masih berkoordinasi dengan Dinkes Jatim, terkait kapan vaksin akan kembali tiba.
"Sejauh ini, masih memastikan dari pusat. Info yang saya dapat dari Dinkes, minggu ketiga Februari ini. Kami juga melakukan penyerapan sekarang, untuk nakes-nakes di kabupaten/kota untuk segera divaksin," imbuhnya.
Terpisah, Juru Bicara Satgas COVID-19 Jatim, dr Makhyan Jibril menyampaikan, vaksin yang diterima di Jatim saat ini, diperuntukkan kepada 185.860 nakes.
"Jadi vaksin yang diterima untuk 185.860 target tenaga kesehatan yang sudah terdaftar di sistem informasi SDMK. Sementara itu kita gak hanya online, kita kumpulkan melalui pendataan manual faskes di kab/kota. Itu tenaga kesehatan yang tidak terdafrar dalam sistem SDMK. Seperti asisten perawat, pembantu pasien di rumah sakit hingga tempat isolasi, supir ambulance. Akhirnya terdata ada 224.663," jelasnya.
Jibril menambahkan, selisih atau kurangnya vaksin di Jatim disebabkan pendataan tersebut. "Jadi ini akhirnya ada gap (selisih) kurangnya vaksin di Jatim. Justru pendataan manual ini perlu, agar memang semua nakes dipastikan mendapat vaksin," imbuhnya.
Diketahui, proses vaksinasi untuk nakes di Jatim ditarget rampung pada 23 Februari mendatang. Sejauh ini, ada 179.332 nakes yang telah divaksin pertama. Dan sudah ada 70.817 nakes yang telah divaksin kedua. (iwd/iwd)