.webp)
Imlek di lingkup keluarga Nonik tahun ini terbilang minimalis. Tak ada ingar bingar petasan atau kembang api. Satu-satunya penanda hanyalah lampion yang berderet di pintu masuk. Di dalam aula yang tiap hari digunakan sebagai restoran itu juga dihias pernak-pernih serba merah.
Sejak sore persiapan sudah dilakukan keluarga kecil itu. Agustinus Agung Trisnanto (51), suami Nonik tampak membantu sang istri menyiapkan sesaji. Sementara dua anak mereka Yohanes Elang Samudera (23) dan Yohana Rimba Gemintang (19) sibuk melipat kertas kuning perak.
Saat ritual doa, mereka juga tampak bergantian berdiri di ujung meja yang difungsikan menjadi altar. Masing-masing lalu memegang dupa, mengangguk, kemudian duduk bersimpuh beberapa saat. Meski sederhana namun prosesi tampak khidmat.
 Potret Imlek Keluarga Kecil Tionghoa Pacitan/ Foto: Purwo Sumodiharjo |
"Meskipun bukan berasal dari keturunan Tionghoa tapi sebagai keluarga saya terpanggil ikut melestarikan tradisi ataupun budaya ini," ucap Anto, sapaan akrab Agustinus Agung Trisnanto yang berasal dari Salatiga, Jawa Tengah.
Di tahun Kerbau Logam ini ada banyak keinginan tersirat dari keluarga tersebut. Di antaranya harapan untuk tetap sehat dan semangat sekaligus permohonan agar pandemi segera berakhir. Juga limpahan berkah dan rezeki yang mengalir seperti mewujud dalam ragam menu untuk sesaji.
"Dari waktu setahun kemarin efektif lima bulan yang bisa dibilang normal. Selebihnya benar-benar berat. Mudah-mudahan tahun ini semua lebih baik," pungkas wanita yang menggeluti bisnis hotel dan restoran tersebut.
Lihat Video: Mengenal Arti dan Cara Pairing Teh yang Tepat
(fat/fat)
