15 Nakes tersebut rinciannya 10 nakes Puskesmas dan 5 pegawai Dinkes. Kadinkes Ponorogo Rahayu Kusdarini menjelaskan pihaknya sudah melakukan vaksinasi pada nakes sebagai prioritas pertama.
"Dan ternyata beberapa hari setelah dilakukan vaksinasi pertama ada nakes yang terpapar dan ketahuan confirm," kata Irin kepada wartawan, Kamis (11/2/2021).
Irin menambahkan dari 15 orang tersebut, ada beberapa yang belum divaksin. Irin menjelaskan, meski ada yang sudah mengikuti vaksin tahap pertama, namun antibodi belum terbentuk sempurna. Sehingga kemungkinan terpapar masih ada.
"Meski sudah divaksin bisa saja terpapar, karena pembentukan antibodi terjadi pada hari ke-12 setelah penyuntikan," imbuh Irin.
Menurut Irin, meskipun sudah terbentuk antibodi. Para nakes tetap bisa terpapar namun kondisinya tidak akan separah orang yang belum divaksin.
"Jadi penjelasannya kenapa setelah divaksin bisa terpapar, vaksin itu virus yang dilemahkan atau dimatikan dan dia akan memacu tubuh untuk membentuk antibodi," papar Irin.
Irin menegaskan risiko pekerjaan sebagai nakes membuatnya bisa terpapar dari mana saja karena bertemu dengan banyak orang.
"Kami tidak tahu dari mana tertular karena bertemu banyak orang, bagian dari risiko pekerjaan. Meskipun menjaga Prokes tetapi ternyata bocor juga," tandas Irin.
Nantinya, lanjut Irin, para nakes yang sudah terpapar tidak akan bisa mengikuti vaksinasi tahap kedua. Sebab, persyaratan vaksin Sinovac adalah tidak pernah terpapar COVID-19.
"Sebelum vaksinasi kan di-screening. Salah satu pertanyaannya apakah pernah terpapar, kalau pernah ya tidak boleh," pungkas Irin. (iwd/iwd)