Ini Kata BPBD Penyebab Banjir yang Porak-porandakan Kepulungan Pasuruan

Ini Kata BPBD Penyebab Banjir yang Porak-porandakan Kepulungan Pasuruan

Muhajir Arifin - detikNews
Kamis, 11 Feb 2021 18:38 WIB
Dampak Banjir di Kepulungan Pasuruan, 49 Rumah dan 19 Jembatan Rusak
Sampah-sampah di lokasi banjir dibersihkan (Foto: Muhajir Arifin/detikcom)
Pasuruan -

Banjir bandang memporak-porandakan permukiman di Dusun Genuk Watu, Desa Kepulungan, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan. Puluhan rumah rusak, bahkan 6 rumah di antaranya tersapu air bah. 2 Orang tewas dan puluhan orang mengungsi.

BPBD Kabupaten Pasuruan menyebut kejadian pada, Rabu 3 Februari 2021 petang itu disebabkan beberapa faktor. Yakni tingginya curah hujan dan sampah.

"Pada tanggal 3 itu, memang curah hujan di wilayah tersebut sangat tinggi sekali. Mengumpul di wilayah Bangil, Gempol, Pandaan dan Prigen. Curah hujan dua sampai tiga kali dari batas normal yang biasanya. Data yang kami peroleh curah hujan itu di atas 50 mili meter," kata Plt Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan Ridwan Harris, Kamis (11/2/2021).

Akibat curah sangat tinggi, debit air di sungai-sungai sekitar termasuk Sungai Kambeng tinggi, bahkan overload. Di saat arus sungai sangat deras sampah kayu, perkakas rumah tangga dan plastik menumpuk di Jembatan Kepulungan II sehingga laju air tertahan.

Sampai pada akhirnya, air meluap ke Jalan Raya Surabaya - Malang dan menyapu Dusun Genuk Watu yang berada di seberang jalan. Letak dusun yang lebih rendah dari jalan raya menyebabkan hempasan air semakin kuat sehinga dampaknya sangat parah.

"Penyebab faktual itu karena (sampah) barongan yang menutup arus air di jembatan," jelas Harris.

Tonton juga Video: Mobil Terseret Lahar Dingin Semeru, BPBD: Tak Ada Korban Jiwa

[Gambas:Video 20detik]



Harris mengatakan, banjir di Pasuruan seperti beberapa waktu lalu belum pernah terjadi sebelumnya. Pihaknya berharap di wilayah tersebut segera dipasang early warning system (EWS).

"Setelah kemarin kejadian kita aware, oh ternyata daerah situ diperlukan tambahan early warning system (EWS). Yang ada sekarang kan ada dua, di daerah yang menjadi langganan banjir seperti DAS Welang dan Petung. Kami berharap kepada BPBD Provinsi maupun ke Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas bisa memasang EWS," jelasnya.

Menurut Harris, banjir bandang juga terjadi di beberapa loaksi pada saat bersamaan. Sungai Besuki di Gempol juga meluap menyebabkan 19 rumah warga Desa Karangrejo, Kecamatan Gempol, mengalami kerusakan.

"Alhamdulillah tak ada korban jiwa seperti di Desa Karangrejo," jelas Harris.

Selain itu, 19 jembatan di beberapa lokasi di Kecamatan Prigen, Pandaan dan Gempol juga rusak. Jenis kerusakan mulai putus, berat, sedang dan ringan. Sebuah tanggul di Bangil juga tercatat jebol.

"Estimasi total kerugian akibat banjir Rabu lalu di seluruh lokasi di Pasuruan Rp 10 miliar. Kerugian akan kami hitung kembali dan pembebanannya akan kita sharing dengan instansi berwenang lain, seperti BBWS dan Bina Marga Jatim," pungkas Harris.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.