Seperti yang terjadi di Dusun Simo, Desa Pucangsimo. Banjir di kampung ini sempat surut hingga 30 cm pada Selasa (9/2). Namun sejak pagi tadi, banjir kembali naik hingga sekitar 60 cm, atau selutut orang dewasa.
"Kabarnya karena di wilayah hulu curah hujan tinggi," kata Ferianto (36), warga Dusun Simo kepada wartawan di lokasi, Rabu (10/2/2021).
Kondisi ini memaksa Ferianto beserta istri dan dia anaknya tidak berani pulang ke rumah mereka. Keluarga ini memilih mengungsi di musala yang aman dari banjir.
![]() |
"Kemarin saya sempat lihat-lihat kondisi rumah, tapi belum bisa balik. Karena listrik padam dan takut banjir susulan," terangnya.
Camat Bandar Kedungmulyo Mahmudi menjelaskan kondisi banjir hari ini tidak separah beberapa hari lalu. Saat ini, 4 desa di wilayahnya masih dikepung banjir. Karena tanggul Sungai Konto dan Avour Besuk yang jebol belum tuntas diperbaiki.
"Penyebabnya kiriman dari wilayah hulu debit airnya tinggi. Ada dua sungai yang bermasalah. Yaitu Sungai Konto dan Avour Besuk. Jebolnya tanggul Sungai Konto menambah banjir lagi karena debitnya naik," jelasnya.
Menurut Mahmudi, banjir di Desa Bandar Kedungmulyo masih mengepung Dusun Kalipuro, Kedunggabus dan Krapak. Ketinggian air mencapai 60 cm.
Kondisi yang sama terjadi di Dusun Prayungan, Desa Gondang Manis. Sedangkan di Dusun Brangkal, Proko dan Kedungsari, Desa Brangkal ketinggian banjir 30-100 cm.
"Masyarakat yang mengungsi tinggal sekitar 400 orang. Banyak yang kembali ke rumah yang sudah tak ada genangan air," tandasnya. (iwd/iwd)