Persatuan Dukun Nusantara Bantah Rusak Citra Banyuwangi Sebagai Kota Wisata

Persatuan Dukun Nusantara Bantah Rusak Citra Banyuwangi Sebagai Kota Wisata

Ardian Fanani - detikNews
Senin, 08 Feb 2021 18:28 WIB
Ketua Umum Perdunu Indonesia Gus Abdul Fatah Hasan
Ketua Umum Perdunu Indonesia Gus Abdul Fatah Hasan (Foto: Ardian Fanani)
Banyuwangi -

Rencana Festival Santet yang digagas Persatuan Dukun Nusantara (Perdunu) menimbulkan polemik di masyarakat. Hal tersebut dinilai telah mencoreng nama baik Banyuwangi yang selama 10 tahun terakhir ini dikenal sebagai Kota Pariwisata.

Tak hanya itu, beberapa pihak bahkan menilai Festival Santet ini akan menjerumuskan masyarakat ke dalam kemusyrikan.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Perdunu Indonesia, Gus Abdul Fatah Hasan mengatakan, tidak ada niatan sedikitpun berdirinya Perdunu Indonesia mencoreng nama baik Banyuwangi maupun menjerumuskan masyarakat pada kemusyrikan. Justru kehadiran Perdunu ialah untuk meluruskan stigma negatif masyarakat terhadap dukun.

"Dukun itu tidak semuanya negatif dan mendekati kemusyrikan. Misalnya, dukun bayi, dukun pijat, pengobatan alternatif, ini semua namanya dukun," kata Gus Fatah dalam forum mediasi di Aula Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, Senin (8/2/2021).

Bahkan di lapangan, kata Gus Fatah, banyak oknum yang menyalahgunakan istilah dukun untuk melakukan penipuan.

"Praktik perdukunan yang ada selama ini cenderung mengarah kepada kemusyrikan, dan bahkan ada unsur penipuan. Ini yang akan kita luruskan. Baik secara akidah maupun merubah stigma negatif dukun selama ini," tegasnya.

Oleh sebab itu, pihaknya mendirikan Perdunu dengan tujuan untuk mengedukasi masyarakat terkait praktik perdukunan, sekaligus mewadahi para pihak yang memiliki kemampuan supranatural positif.

"Dari situlah kita dirikan organisasi, yang harapan kami bisa mengedukasi masyarakat terkait perdukunan dan mewadahi dukun atau pelaku supranatural," katanya.

Selanjutnya, pihaknya akan melakukan verifikasi terhadap keahlian para dukun. Ini dilakukan agar masyarakat mengerti tentang keahlian dukun tersebut. Sehingga tidak ada lagi penipuan yang terjadi kepada masyarakat.

"Tentu kita akan memverifikasi dengan kemampuan spesifikasi masing-masing. Ketika kita publikasikan ke masyarakat, mereka benar-benar orang yang memiliki kemampuan," tambahnya.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) dan Dewan Kesenian Blambangan (DKB) Banyuwangi akhirnya melakukan klarifikasi kepada Persatuan Dukun Nusantara (Perdunu) Indonesia, terkait polemik yang terjadi saat ini.

Kegiatan digelar di Aula Disbudpar Banyuwangi, Senin (8/2/2021). Hadir dalam acara itu, Ketua MUI KH Muhammad Yamin, Kepala Disbudpar Banyuwangi, MY Bramuda, Kepala Kesbangpol dan beberapa ormas seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama dan anggota Perdunu Indonesia.

Halaman 2 dari 2
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.