Disbudpar dan DKB Banyuwangi Gelar Klarifikasi Perdunu

Disbudpar dan DKB Banyuwangi Gelar Klarifikasi Perdunu

Ardian Fanani - detikNews
Senin, 08 Feb 2021 16:10 WIB
perdunu
Klarifikasi sejumlah pihak dengan Perdunu (Foto: Ardian Fanani)
Banyuwangi - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) dan Dewan Kesenian Blambangan (DKB) Banyuwangi akhirnya melakukan klarifikasi kepada Persatuan Dukun Nusantara (Perdunu) Indonesia, terkait polemik yang terjadi saat ini. Apa hasil klarifikasi tersebut?

Kegiatan digelar di Aula Disbudpar Banyuwangi, Senin (8/2/2021). Hadir dalam acara itu, Ketua MUI KH Muhammad Yamin, Kepala Disbudpar Banyuwangi MY Bramuda, Kepala Kesbangpol Aziz Hamidi, dan beberapa ormas seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, dan anggota Perdunu Indonesia.

Ketua MUI Banyuwangi KH Muhammad Yamin mengatakan klarifikasi dilakukan sebagai bentuk tabayyun adanya deklarasi wadah para dukun yang digelar beberapa hari yang lalu. Ini agar tidak terjadi polemik yang berkepanjangan.

"Tentu saat ini masyarakat bertanya apa itu Perdunu? Apa itu Festival Santet. Karena lain antara santet dan sihir. Namun secara nasional mereka tidak bisa membedakan santet dan sihir. Ini juga mewakili keterkejutan kami," ujar Kiai Yamin membuka acara yang digelar secara protokol kesehatan.

Menurut Kiai Yamin, image Banyuwangi yang dipertaruhkan kita adanya polemik munculnya Perdunu.

"Apalagi pada tahun 98 ada isu nasional masalah santet. Santet sudah menjadi internasional bahkan. Image-nya jelek. Artinya apa yang dibangun sepuluh tahun terakhir menghilangkan (image tersebut). Dulu orang ke Banyuwangi datang mencari dukun. Kalau sekarang sudah hampir bukan kota angker lagi. Ibaratnya, orang ke Banyuwangi harus sakti. Dari selatan harus masuk genteng, utara Bajulmati," tambahnya.

Pihaknya mengajak Perdunu Indonesia untuk kembali berpikir dan mengajak image Banyuwangi yang sudah bagus ini.

"Ayo kita bangun image Banyuwangi yang baik. Komentar yang ada terkait Perdunu liar. Kok sampai ke sana. Apalagi kondisi saat ini lagi prihatin gegara pandemi," pungkasnya.

Sementara itu, dalam klarifikasi tersebut, Ketua Umum Perdunu Indonesia, Gus Abdullah Fatah Hasan menceritakan tujuan dan terbentuknya deklarasi wadah para dukun itu.

Menurut Gus Fatah, deklarasi itu didasari dengan banyaknya masyarakat yang tertipu dengan banyaknya dukun palsu. Oleh karena itu, Perdunu hadir untuk memberikan konsultasi dan mengedukasi masyarakat agar tidak terjerumus dengan tipu muslihat dukun palsu.

"Kami perlu bercerita terkait lahirnya Perdunu. Bahwa rasa keprihatinan kami terhadap aktivitas dukun dan perdukunan yang menyebar di media sosial. Ini berpotensi untuk terjadinya penipuan. Oleh sebab itu, kita dirikan organisasi yang harapan kami bisa mengedukasi masyarakat dan mewadahi dukun atau supranatural," ujarnya.

"Dukun itu tidak semuanya negatif dan mendekati kemusyrikan. Ada dukun bayi, dukun pijat, ini semua namanya dukun. Teman-teman yang berinteraksi dengan kami dari banyak aliran. Paling banyak muslim, kita adakan pengajian zikir dan lain sebagainya, kita berharap anak-anak mereka menjadi penerus yang lebih baik," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah orang yang mengaku sebagai dukun atau paranormal mendeklarasikan diri dalam sebuah perkumpulan atau wadah. Mereka menamakan perkumpulan itu dengan Pedunu (Persatuan Dukun Nusantara).

Deklarasi di gelar di Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Rabu (3/2/2021). Kegiatan digelar dengan pengenalan logo, pembentukan pengurus hingga pemotongan tumpeng sebagai ucapan syukur. Kegiatan deklarasi dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat.

Tujuan didirikannya Perdunu ini, agar masyarakat tak terjerumus dengan aksi dukun abal-abal dan menjerumus kepada penipuan.

Dalam program kerja perkumpulan dukun atau paranormal ini, bakal menggelar Festival Santet dan mengenalkan destinasi mistis di Banyuwangi.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.