Slamet mengaku menjual lahan itu kepada temannya berinisial B. Slamet menjualnya seharga kurang lebih Rp 300 juta. Slamet mengaku tak tahu jika lahan yang dijualnya tersebut akan dibangun Pasar Muamalah di atasnya.
"Itu dijual (tanah saya dulunya). Kalau soal Pasar Muamalah saya ndak ikut terlibat," ujar Slamet kepada detikcom, Sabtu (6/2/2021).
Meski tak tahu soal pembangunan Pasar Muamalah, namun Slamet yang mengaku sebagai guru di salah satu SMA di kecamatan Kwadungan Ngawi, mengetahui garis besar sistem jual beli Pasar Muamalah.
"Semacam barter bisa, pakai uang (rupiah) bisa, pakai dinar-dirham juga bisa. Bisa barter barang, misal kedelai dengan beras bisa, tergantung yang jual beli, tidak kaku, fleksibel," kata Slamet.
Slamet menambahkan pembayaran jual beli lahannya tersebut sudah lunas seharga hampir Rp 300 juta. Meski sudah lunas, namun proses balik nama sertifikat belum selesai. Proses balik nama masih berlangsung di salah satu notaris di Jalan Raya Solo Jiwan Madiun.
"Sudah lunas tapi (balik nama) masih proses di notaris Jiwan Jalan Raya Solo Jiwan," tandas Slamet.
Lihat juga Video: Lahan Ini Dikabarkan Akan Jadi Pasar Muamalah, Warga Gerah!
(iwd/iwd)