Khofifah dan Irsyad memantau sejumlah lokasi yang diterjang banjir. Mereka melihat kondisi permukiman di Dusun Gunuk Watu yang porak-poranda.
Orang nomor satu di Jatim dan Kabupaten Pasuruan ini juga mendengar penjelasan pemerintah desa dan keluhan warga. Mereka kemudian memberi bantuan.
"Saya ikut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya atas bencana yang menimpa warga Gempol. Semoga keluarga korban diberikan ketabahan, dan warga yang lain diberikan kesehatan dan kekuatan," kata Khofifah, Jumat (5/2/2021).
Khofifah memastikan Pemprov Jatim dan Pemkab Pasuruan akan melakukan penanganan pascabencana dengan sebaik-baiknya. Baik selama masa tanggap darurat, recovery hingga rekonstruksi.
"Tanggap darurat sudah dilaksanakan Pak Bupati (Pemkab Pasuruan). Ada pengungsian, dapur umum, sampai kemudian format relokasi untuk hunian yang lebih layak juga telah dilakukan. Terima kasih untuk gerak cepat ini," ungkapnya.
"Pemkab hingga Pemdes bisa mensupport warga untuk bisa bangkit. Melibatkan tokoh-tokoh lokal lebih efektif (dalam pemulian trauma)," jelasnya.
Khofifah mengatakan Pemprov Jatim akan membangun sebuah jembatan antar dusun yang putus setelah disapu banjir bandang. Jembatan penghubung Dusun Payaman dan Dusun Ngerong itu penting untuk koneksitas warga.
"Saya meminta Dinas Bina Marga Jatim untuk menyelesaikan DED (Detail Engineering Design), kerja paling cepat dua bulan. Insya Allah sesegera mungkin akan kita bangun kembali agar masyarakat juga bisa beraktifitas seperti sedia kala," tutupnya.
Sementara Bupati Irsyad menegaskan jajarannya sudah melaksanakan penanganan kedaruratan. Antara lain mendirikan pengungsian, dapur umum, hingga membersihkan sampah dan puing bangunan.
"Kami juga mendata kerusakan dan melaporkan ke Bu Gubernur untuk bisa bersinergi, sesuai kewenangan. Kita akan berikan dana kedaruratan, bantuan tak terduga, salah satunya untuk membantu pembangunan rumah," jelas Irsyad.