.webp)
Selain itu, beberapa titik harus tetap dilakukan pengerukan menggunakan alat berat karena menutup saluran air. Terutama titik yang sempat menutup jembatan dan sungai.
"Kita seolah berjibaku dan berpacu dengan hujan yang datang sewaktu-waktu," jelas Sekretaris BPBD Bondowoso Adi Sunaryadi saat dikonfirmasi detikcom, di lokasi pembersihan, Kamis (4/2/2021).
Adi menjelaskan material longsor memang juga menutup aliran sungai dan jembatan. Dikhawatirkan, ketika terjadi hujan maka aliran sungai justru akan lari ke jalan lagi dan memutus kembali akses jalan ke Kawah Ijen.
 Proses pembersihan longsor Ijen (Foto: Chuk S Widarsha) |
"Jika tak segera dikeruk, ketika hujan tinggi alirannya pasti lari ke jalan. Karena aliran sungainya tertutup material," terang Adi.
Pantauan di lapangan, kekuatan personel tim gabungan yang melakukan mobilisasi pembersihan material longsor hari ini memang ditambah. Jumlahnya sekitar 200 personel.
Tim gabungan itu berasal dari petugas BPBD, Yon Raider 514, Polres, Brimob, relawan, serta sejumlah potensi lainnya yang ada di lingkup Kabupaten Bondowoso. Termasuk sejumlah alat berat sebagai pendukung.
Longsor terjadi di kawasan Ijen, Senin (1/2) sore. Akibatnya, akses menuju Kawah Ijen melalui Bondowoso tertutup total. Bahkan, 4 kendaraan wisatawan terjebak di antara 4 titik longsor yang terjadi.
Tim gabungan kemudian bekerja siang malam untuk membersihkan sisa material longsor yang terdiri lumpur bercampur batu, bekas kayu tumbang, serta material lainnya.
Upaya pembersihan oleh tim gabungan terkadang dihentikan karena cuaca sering berubah dan hujan turun sangat lebat. Sehingga membahayakan tim gabungan. Sebab, masih berpotensi terjadi longsor susulan di beberapa titik. (iwd/iwd)
