Selain masih fluktuatif, Gunung Semeru juga berpotensi mengeluarkan guguran awan panas lagi. Status gunung tertinggi di Pulau Jawa itu masih tetap di level II, waspada.
Dalam data Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru periode 3 Februari 2021 pukul 00.00-06.00 WIB, secara visual Gunung Semeru tertutup kabut. Gunung Semeru mengalami 31 kali letusan, satu kali guguran, 2 kali embusan dan satu kali tektonik jauh.
"Gunung Semeru masih fluktuatif dan berpotensi terjadi luncuran awan panas maupun lava pijar," ujar Kabid Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang, Wawan Hadi Siswoyo kepada detikcom, Rabu (3/2/2021).
Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di dalam radius satu kilometer dan wilayah sejauh empat kilometer di sektor lereng selatan-tenggara kawah aktif, yang merupakan jalur luncuran awan panas.
Selain itu, masyarakat diminta tetap mewaspadai potensi awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Semeru.
"BPBD tetap mengimbau kepada masyarakat tidak melakukan aktivitas sejauh 4 kilometer di sektor lereng selatan-tenggara, serta mewaspadai potensi awan panas guguran, guguran lava dan lahar," pungkasnya.
Tonton Video: Siklus Erupsi Gunung Merapi Cs Menurut Vulkanolog
(sun/bdh)