.webp)
Wamenkes mengatakan, vaksinasi ini aman dan memenuhi protokol kesehatan. Aman karena memang vaksin Sinovac ini sudah dilakukan uji klinik dengan baik.
"Kegiatan vaksinasi ini untuk memberikan respons kekebalan bagi imunitas dan protokol kesehatan harus tetap diselenggarakan. Karena respons imunnya tidak serta-merta timbul sekarang. Jadi harus tetap pakai masker, cuci tangan, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilisasi," kata Dante usai membuka vaksinasi COVID-19 massal di Graha YKP, Minggu (31/1/2021).
Ia berpesan kepada nakes yang menjalani vaksinasi, untuk menjadi contoh bagi masyarakat bahwa vaksinasi aman dan bisa dilakukan. Kemudian responsnya akan terlihat, bahwa nakes ini akan mampu menjalankan protokol medis untuk melayani masyarakat.
Di tingkat nasional, kata Dante, dalam vaksinasi COVID-19 tahap pertama ini ada 1,4 juta nakes. Hingga per tanggal 30 Januari 2021, sudah ada 593.372 atau 39,5 persen nakes yang menjalani vaksinasi.
"Dan kita targetkan kalau di Surabaya saja bisa hari ini mencapai 100 persen. Maka 100 persennya akan dicatut pada minggu ketiga Bulan Februari ini. Jadi 1,4 juta orang tenaga kesehatan akan selesai di minggu ketiga Bulan Februari," jelasnya.
"Tapi tentu banyak yang harus kita evaluasi, karena ada beberapa daerah tingkat dua yang baru melakukan besok. Mudah-mudahan kita harapkan minggu ketiga atau keempat Februari sudah selesai," ujarnya.
Sementara Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana mengaku bersyukur. Pasalnya, kerja keras pemkot selama ini sudah menunjukkan bahwa Surabaya siap untuk melakukan vaksinasi COVID-19, dengan sistem yang sudah dibangun.
"Alhamdulillah kerja keras teman-teman dinas kesehatan dan semua yang terlibat. Artinya dapat apresiasi luar biasa dari Pak Wamenkes yang kita harapkan bisa menjadi percontohan nasional proses program vaksinasi nasional di Surabaya," pungkasnya. (sun/bdh)
