"Jadi, menurut dari Kementerian PUPR di situ dilewati sesar gitu aja. Melewati ada dua sesar di Surabaya. Nah sesar itu berpotensi gempa. Cuma penelitiannya itu masih progres istilahnya," papar Amin kepada detikcom, Sabtu (30/1/2021).
"Ini dari kementerian PUPR sudah dirilis di mana-mana. Dan sudah diikuti peraturan tahan gempa 2019," tambah Amin.
Menurut Amin, saat ini, kedua sesar itu berada di posisi kedalaman. Adapun kedua sesar itu membentang dari Darmo hingga Cerme, Gresik dan Karangpilang hingga Saradan, Madiun.
"Dia berupa garis dan itu posisinya di kedalaman sana. Bukan di permukaan kelihatan itu tidak. Tapi di kedalaman," jelas Amin.
"Kan ini berupa garis jadi titiknya dari Jalan Darmo. Pokoknya dari ITS sampai ke Cerme 1, kemudian dari Karangpilang sampai Madiun yang Saradan yang di atas gunung," imbuhnya.
Amin menambahkan, sebelumnya Surabaya pernah mengalami gempa bumi selama dua kali. Itu terjadi pada tahun 1868 dan 2018.
"Potensi gempa memang lagi dicari ya susah juga. Tapi kita pernah merasakan itu tahun 1868. Terus kemarin di 2018 terjadi di selat Madura itu dan itu kita rasakan," tandas Amin.
Simak video 'Titik-titik Rawan Gempa di Indonesia yang Perlu Diwaspadai':
(fat/fat)