Kostum wayang dimodifikasi dengan topi dengan bentuk seperti virus Corona. Berbentuk bulat, dan ada tonjolan bulat, mirip dengan bentuk COVID-19.
Kepala Puskesmas Balowerti dr Henry Mulyono mengatakan, pihaknya sengaja berdandan ala wayang untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, bahwa vaksin itu tidak menakutkan.
Menurutnya, masyarakat tidak perlu khawatir, sebab vaksin COVID-19 ini sudah dipastikan aman dan halal.
"Kami berniat mengedukasi masyarakat bahwa vaksin COVID-19 itu tidak mengerikan itu, sudah dipastikan aman dan halal jadi tidak perlu khawatir," jelas dr. Henry Mulyono.
Dalam kesempatan tersebut, meski sudah sudah divaksin, penerapan protokol kesehatan yang meliputi mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas, tetap harus dijalankan meski telah divaksin.
"Sejauh ini saya lihat sudah puluhan nakes yang telah divaksin. Tidak ada KIPI, semua berjalan dengan lancar dan semoga sampai nanti semua tahap terselesaikan juga demikian", jelas Henry.
"Jika tidak selesai hari ini, maka akan dilanjutkan besok, target kami Senin minggu depan vaksinasi sudah selesai," Pungkas Henry.
Sementara itu, aksi para nakes di puskesmas tersebut menarik perhatian warga sekitar. Warga yang ingin kebetulan memeriksakan kesehatannya, merasa terhibur dan merasa nyaman dengan adanya prosesi vaksinasi COVID-19.
Seperti yang diutarakan Habib (30) warga Desa Balowerti. Ia akan memeriksakan kesehatan dan bertanya soal vaksin COVID-19. Ia merasa nyaman dan terhibur saat berada di Puskesmas, karena melihat sejumlah petugas memakai kostum kolosal.
"Unik mas, saya kebetulan bersama anak dan keluarga saya ingin bertanya soal vaksin dan periksa kesehatan. Merasa nyaman dan terhibur anak saya melihat nakes pakai kostum kolosal, jadi lebih menarik dan tidak tegang," ucap Habib.