Belasan Jenazah Pasien COVID-19 Dimakamkan di TPU Keputih Surabaya Per Hari

Belasan Jenazah Pasien COVID-19 Dimakamkan di TPU Keputih Surabaya Per Hari

Deny Prastyo Utomo - detikNews
Jumat, 29 Jan 2021 14:15 WIB
Petugas Pemulasaran COVID-19 di surabaya
Pemakaman jenazah pasien COVID-19 di TPU Keputih/Foto: Deny Prastyo Utomo
Surabaya -

Luas TPU Keputih khusus jenazah pasien COVID-19 mencapai 1,8 hektare yang terbagi menjadi 3 blok. Kini 3 blok tersebut sudah terpakai namun belum penuh.

Staf UPT TPU Keputih, Munadji mengatakan, jumlah jenazah pasien COVID-19 yang dimakamkan cenderung meningkat dalam beberapa waktu terakhir. "Iya kondisinya melonjak lagi. Itu pun kalau per Januari saja sampai tanggal 28 Januari ini, kurang lebih 439 sudah dimakamkan," kata Munadji saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (29/1/2021).

Ada 2.029 jenazah pasien COVID-19 yang dimakamkan di TPU Keputih mulai Maret hingga Desember 2020. Rinciannya, Ada dua blok untuk pemakanan Muslim. Satu di antaranya sudah penuh. Kemudian satu blok untuk jenazah pasien COVID-19 non Muslim terpantau belum penuh.

"Untuk pertama kali Bulan Maret sampai Desember ini, sudah terpakai dua blok tiga perempat. Untuk (jenazah pasien) Muslim satu blok ditambah lagi tiga perempat. Satu blok sudah penuh. Satu blok terpakai tigaperempat. Dan ada lagi untuk non Muslim satu blok belum penuh, masih ada," ungkap Munadji.

Menurutnya, perluasan lahan sudah berjalan lama sebelum adanya pandemi COVID-19. Sebab awalnya bukan untuk kasus COVID-19. "Untuk lahan di Keputih ini, sebetulnya perluasan sudah lama. Sebelum adanya pandemi ini, sudah berjalan lama. Karena ada pandemi ini, pemakaman khusus( COVID-19) di Keputih jadi sudah siap," terangnya.

"Kalau di Keputih, seperti yang saya bilang tadi. Tidak dipersiapkan perluasan pemakaman untuk COVID-19. Sebelum pandemi sudah ada. Sekarang ini perluasan masih ada sekitar antara dua blok sampai 3 blok masih ada, siap pakai. Moga-moga pandemi ini segera selesai, jadi tidak terpakai (untuk COVID-19). Kalau pun terpakai sudah siap. Jadi bukan untuk menyiapkan untuk pandemi tapi memang untuk (lahan) pemakaman. Tapi seandainya untuk pemakaman COVID-19 sudah siap, bukan membangun lagi (memperluas)," tambahnya.

Ia melanjutkan, dalam beberapa waktu terakhir, ada belasan jenazah pasien COVID-19 yang dimakamkan per hari. "Antara 10 sampai 15 pemakaman. Iya meningkat ya meningkat kenapa kok tidak berhenti-berhenti, tambah banyak berarti meningkat," ungkapnya.

Munadji berharap pandemi COVID-19 segera berakhir. "Kalau secara pribadi kepengennya selesai. Biar lahan ini tidak sampai habis. Biar selamanya untuk pemakaman umum bisa berjalan," lanjutnya.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan COVID-19. Menurutnya COVID-19 itu betul-betul ada.

"Kita mengimbau kepada masyarakat, pandemi COVID-19 itu ada. Karena saya ngomong ada karena ada pemakamannya. Karena setiap hari seperti itu. Jadi saya mengimbau kepada masyarakat, ayolah patuhi protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah, polisi, aparat supaya mematuhi protokol kesehatan," paparnya.

"Tanpa sampean-sampean, saudara-saudara mematuhi kapan ini selesai. Kita sudah jenuh, sudah lelah menghadapi pemakaman ini. Karena pemakaman ini tidak mengenal waktu, setiap hari, mulai pagi sampai pagi lagi. Tapi kita harus siap," pungkas Munadji.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.