Penunggu Pasien COVID-19 di RSUD Trenggalek Tak Pakai APD Lengkap

Penunggu Pasien COVID-19 di RSUD Trenggalek Tak Pakai APD Lengkap

Adhar Muttaqin - detikNews
Minggu, 24 Jan 2021 00:59 WIB
Penanganan pasien COVID-19 di RSUD dr Soedomo Trenggalek menunai kritik dari masyarakat. Sebab di ruang isolasi, penunggu pasien bebas keluar masuk tanpa alat pelindung diri (APD) yang memadai.
RSUD dr Soedomo Trenggalek/Foto: Adhar Muttaqin
Trenggalek -

Penanganan pasien COVID-19 di RSUD dr Soedomo Trenggalek menuai kritik dari masyarakat. Sebab di ruang isolasi, penunggu pasien bebas keluar masuk tanpa alat pelindung diri (APD) yang memadai.

Kritik itu disampaikan salah satu tokoh masyarakat saat melakukan audiensi bersama Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, dan sejumlah pejabat di Trenggalek. Dalam forum itu ia mempertanyakan standar operasional prosedur yang dijalankan oleh RSUD dr Soedomo. Sebab pasien COVID-19 diperbolehkan ditemani langsung oleh keluarga.

Namun kebijakan pendampingan pasien oleh pihak keluarga tidak diikuti oleh standar yang jelas. Keluarga yang bertugas menunggu bebas keluar masuk ruang isolasi tanpa memakai APD yang memadai.

"Kemudian mereka ke kamar mandi, ke masjid dan sebagainya. Kita tidak tahu apakah mereka ini berpotensi terkena COVID-19 atau tidak," kata tokoh masyarakat tersebut, Sabtu (23/1/2021).

Pihaknya khawatir kebijakan itu justru akan menimbulkan bahaya yang lebih parah. Sebab tidak menutup kemungkinan penunggu pasien COVID-19 bisa terpapar COVID-19 dan menularkan ke orang lain.

Sementara itu saat dikonfirmasi terpisah Direktur RSUD dr Soedomo Trenggalek Sunarto, membenarkan adanya keluarga pasien COVID-19 yang menunggu di dalam ruang isolasi. Pihaknya berdalih hal itu untuk memenuhi keinginan masyarakat. Sebab sebelumnya sempat diberlakukan tidak ada penunggu, namun menimbulkan keributan.

"Apa yang terjadi, gedor-gedor pintu mau menemui pasien," kata Sunarto.

Menurutnya, kebijakan untuk mengizinkan keluarga pasien menunggu di ruang isolasi tidak boleh sembarangan. Namun hanya diperbolehkan satu orang dan tidak boleh bergantian.

Namun saat disinggung terkait APD yang digunakan keluarga pasien, Sunarto mengaku hanya sebatas memakai masker dan tidak memakai baju hazmat.

"Iya, memang sebatas masker, makanya kita batasi waktu waktunya itu tadi. Setelah memberikan support maka penunggu keluar dan menunggu dari luar," ujarnya.

Dokter Sunarto menambahkan, terkait kritik tersebut pihaknya mengaku akan segera menindaklanjuti. Tidak menutup kemungkinan rumah sakit akan melarang keluarga pasien COVID-19 menunggu di dalam ruang isolasi.

"Jika masyarakat menginginkan tidak ada penunggu akan kami lakukan seperti dulu. Yang penting adalah keluarga tetap ada di luar sehingga ketika ada perkembangan bisa kami informasikan kepada keluarga yang menunggu di luar," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.