Pasuruan -
Banjir lumpur akibat luapan Sungai Petung di Desa Sekarputih, Kecamatan Gondangwetan, Kabupaten Pasuruan dikaitkan dengan cerita ular sanca gaib. Warga menuturkan,
ular sanca penunggu sungai selalu 'memberi kabar' saat banjir akan menerjang permukiman.
"Banjir di Desa Sekarputih selalu diawali kemunculan sanca besar di sekitar jembatan. Pasti ada warga yang melihat sanca saat akan banjir," kata Ketua BPD Sekarputih, M Arif, Rabu (13/1/2021).
Ular sanca di banjir pasuruan/ Foto: Muhajir Arifin |
Ular sanca yang mengabari banjir kadang berenang ke permukaan sungai atau naik ke darat. Kemunculan ular menandai rangkaian banjir yang terjadi di musim hujan.
"Saat banjir pertama kemarin, Hari Selasa (5/1) itu, ada yang lihat sanca berenang saat lewat di atas jembatan," jelasnya.
Jembatan yang dimaksud Arif merupakan Jembatan Bajangan di atas Sungai Petung, penghubung Kecamatan Gondangwetan dan Kecamatan Winongan. Desa Sekarputih berada di utara sisi barat jembatan.
Arif menceritakan, pernah suatu ketika ular naik ke jembatan saat akan
banjir. "Pernah kan tahun berapa itu ular melilit besi jembatan," terangnya.
Ia menyebutkan, sebagian warga percaya ular yang menandai banjir merupakan ular jadi-jadian penunggu sungai. Namun tak sedikit yang menduga ada sarang ular sanca di sekitar permukiman.
"Percaya nggak percaya. Ada juga yang percaya hal gaib. Ada yang percaya ular beneran," pungkas Arif.
Warga Desa Sekarputih menangkap ular sanca sepanjang 3.5 meter saat banjir merendam desanya, Minggu (10/1). Ular ditangkap saat hendak masuk rumah.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini