Salah satu kru pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di Kepulauan Seribu, Fadly Satrianto diketahui warga Surabaya. Ayah Fadly, Sumarzen Marzuki hingga hari ini, Senin (11/1) belum mendapat kabar perihal putranya.
"Sampai detik ini terutama tadi malam ya, saya dapat berita dari NAM Air, karena anak saya bekerja dari NAM. Jadi segala informasi dari NAM satu pintu, menginfokan, sudah ditemukan 10 kantong, tapi kita tidak tahu apa isinya, jadi detail kabar putra saya belum," ujar Sumarzen di kediamannya kawasan Tanjung Pinang, Senin (11/1/2021).
Menurut Sumarzen, saat ini pihaknya masih disuruh menunggu kabar dari Jakarta. Sembari menunggu, pihak keluarga terus berdoa dan berharap ada mukjizat.
"Intinya kami disuruh sabar menunggu sambil berdoa. Mudah-mudahan ada mukjizat dari Allah, apapun yang terjadi kita kembalikan ke Allah. Tentu kita bersedih, berduka iya, tapi jangan larut dengan kesedihan itu. Kalau Allah berkehendak kita menerimanya," jelasnya.
Sumarzen sendiri juga mengaku bahwa hasil tes DNA dari sang istri telah dikirim ke Jakarta melalui perusahaan NAM. Selanjutnya, hasil tes DNA diserahkan ke RS Polri di Kramat Jati, Jakarta.
"Data-data kami DNA dari orang tua sudah diambil di RS Bhayangkara kemarin. Tadi pagi sudah dikirim lewat NAM ke RS Polri di Kramat Jati Jakarta," terangnya.
Sumarzen berharap anaknya masih bisa ditemukan dengan keadaan sehat wal afiat. Pihaknya juga telah mendatangi masjid di sekitar rumah untuk minta didoakan.
"Harapan anak kami ditemukan dalam keadaan sehat wal afiat. tapi ya bila Allah berkehendak kami tentu harus mengikhlaskan. Kemarin kami ke masjid sekitar sini minta didoakan (Keselamatan putranya)," pungkasnya.
Sebelumnya, tim Identifikasi Korban Bencana (Disaster Victim Identification/ DVI) Polri telah mengumpulkan 40 sample DNA keluarga korban Sriwijaya Air SJ182. Tim DVI juga telah menerima 16 kantong jenazah dan 3 kantong properti.