.webp)
Keluarga korban di Ponorogo memaknai jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 sebagai jalan berbeda menuju Sang Pencipta. Mereka mengaku ikhlas.
Ungkapan itu disampaikan keluarga dari pasutri Muhammad Nur Kholifatul Amin (46) dan Agus Winarni (48). Pasutri itu menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 pada Sabtu (9/1).
Adik dari Nur Kholifatul Amin, Abdul Hanif Majid Amrullah mengatakan, pihak keluarga sudah mengikhlaskan sang kakak dan istrinya yang menjadi korban kecelakaan pesawat tersebut.
Menurut Abdul, setiap orang akan mengalami kematian. Tinggal menunggu giliran. Terkait jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182, ia memaknainya sebagai jalan berbeda menuju Sang Pencipta.
Tonton video 'Duka Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ182 di Pinrang':
"Keluarga ikhlas. Kita kan menunggu giliran masing-masing tapi memang jalannya berbeda," kata Abdul kepada wartawan di rumahnya, Desa Ngabar, Kecamatan Siman, Ponorogo, Senin (11/1/2021).
Abdul berharap jasad kedua kakaknya bisa diketemukan. Agar bisa dimakamkan dengan layak.
Agus Minarni merupakan guru SMA Negeri 1 Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. "Keluarga ada yang kemarin berangkat ke Jakarta, sudah di posko Sriwijaya. Dan ada yang di rumah sakit, ada yang di bandara ada adik saya dua. Anak-anaknya Kholifatul dapat izin dari pondok juga berangkat ke Jakarta," tambah Abdul.
Seperti diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta Utara saat akan menuju ke Pontianak. Ada 53 penumpang dan 12 orang kru di dalam pesawat tersebut. Tim penyelam telah menemukan serpihan pesawat di dekat Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu.
