Pasuruan - Keluarga Habib Hasan bin Muhammad bin Hud Assegaf angkat bicara soal pelayat yang menyemut saat pemakaman. Bagi keluarga
Habib Hasan Assegaf hal itu di luar dugaan. Keluarga tidak menyangka terjadi lonjakan jemaah saat jenazah tiba di Masjid Agung Al-Anwar untuk disalati.
"Ini adalah kejadian yang tidak dikondisikan. Semuanya serba spontan dan memang almarhum ayah saya itu bukan orang yang berdakwah dengan berceramah di atas mimbar, tidak ada afiliasi dengan ormas apapun. Sehingga mungkin pihak keamanan juga tidak bisa mendeteksi. Artinya tidak menyangka bahwa lonjakan manusia akan seperti itu. Kami sendiri dari pihak keluarga juga tidak menyangka," kata putra pertama almarhum, Habib Abu Bakar bin Hasan Assegaf, usai tahlil di rumah duka Jalan KH Abdul Hamid, Rabu (30/12/2020) malam.
Habib Abu Bakar menjelaskan saat menyadari ribuan orang hadir di Masjid Agung Al-Anwar, keluarga menyiasati agar jemaah tidak membludak saat pemakaman. Setelah salat jenazah, jemaah diminta melaksanakan salat asar.
"Saat itu kami sudah mengantisipasi, mencoba menyiasati, setelah salat jenazah jemaah kami persilakan salat asar. Kemudian jenazah kita bilang akan kita taruh di tempat transit padahal jenazah itu kita berangkatkan untuk dimakamkan, supaya tidak membludak lagi di saat pemakaman. Ikhtiar sudah kami lakukan," terangnya.
Habib Abu Bakar berharap tidak ada pihak yang disalahkan dalam peristiwa tersebut. Karena semua tidak dikondisikan dan spontan.
"Tidak ada siapapun yang perlu disalahkan. Jadi keluarga tidak salah, Satgas COVID-19 juga tidak salah, karena ini semua kejadian yang tidak dikondisikan, semuanya serba spontan. Dan alhamdulillah kami bisa bekerja baik membantu satgas, kooperatif, semuanya sudah kita berikan. Satgas sudah melakukan tracing, dari keluarga sudah dirapid test, dari pihak Masjid Jami' Al Anwar juga sudah dirapid test, penyemprotan dan sebagainya," terangnya.
Pihak keluarga
Habib Hasan Assegaf, kata dia, juga sudah melaksanakan sanksi administratif sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Setelah ini supaya tidak terus-terusan diberitakan sehingga memancing polemik berkepanjangan, mohon dimengerti kami saat ini dalam keadaan berduka. Kami tidak ingin terganggu dengan pemberitaan yang macam-macam. Kami ingin ayahanda kami juga beristirahat dengan tenang di alam barzah," pungkasnya.
Dari pantauan detikcom, satgas juga melakukan rapid test ke jemaah yang menghadiri tahlil. Jemaah yang hadir diminta cuci tangan, memakai masker dan dicek suhu tubuh. Jumlah jemaah juga dibatasi dan duduk dengan jarak aman.
Jemaah tahlil Habib Hasan Assegaf menjalani rapid test terlebih dulu/ Foto: Muhajir Arifin |
Sebelumnya, Habib Hasan bin Muhammad bin Hud Assegaf Pasuruan, tutup usia. Habib Hasan Assegaf meninggal pada Minggu (27/12/2020) selepas subuh. Jenazah ulama yang dikenal bersahaja dan dicintai banyak kalangan tersebut disalati dan dimakamkan di lingkungan Masjid Agung Al-Anwar, Pasuruan.
Ribuan pelayat datang dari berbagai daerah menghadiri pemakaman Habib Hasan bin Muhammad bin Hud Assegaf sekitar pukul 14.00 WIB. Mereka datang memberikan penghormatan kepada ulama kharismatik tersebut.
Mereka rela berdesakan untuk bisa masuk ke masjid agar bisa mengikuti salat jenazah. Masjid dua lantai itu penuh jemaah bahkan meluber ke jalan hingga sisi barat alun-alun.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini