Whisnu meminta Sub Rayon masing-masing pintu air seluruh Surabaya untuk memantau kondisi air pasang di sejumlah titik. Saat ini Pemkot Surabaya memiliki pintu air di 59 titik yang tersebar di seluruh wilayah kota Surabaya.
"Nanti saya panggil camat-camat di wilayah yang ada pintu air untuk bertanggung jawab. Terutama saat curah hujan tinggi," ujar Whisnu saat ditemui di ruang Wali Kota Surabaya, Rabu (30/12/2020).
Penerapan SOP ini, kata Whisnu, akan dibahas bersama dengan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Kota (BPUBMP) Surabaya.
"Tadinya siang ini, saya tunggu kok gak datang-datang," kata Whisnu.
Menurut Whisnu, penerapan SOP merupakan pembenahan sistem di internal pemkot, khususnya dalam penanganan gerak cepat terjadinya genangan yang meninggi.
"Harus ada tanggung jawab di setiap wilayah. Jangan Kepala Daerah harus datang baru dikerjakan. Sudah itu tanggung jawab camat. Kecuali jika ada situasi force majeur, baru ada kebijakan lain," terang Whisnu.
Berdasarkan laporan BMKGJuanda, ada kecenderungan kenaikan elevasi air laut dalam dua hari terakhir, sedangkan puncaknya diprediksi pada 31 Desember 2020 nanti.
"Yang kita antisipasi jangan sampai kondisi ini (genangan banjir) terjadi saat malam pergantian tahun. Besok saya segera panggil lagi kepala dinasnya," tandas Whisnu. (iwd/iwd)