Plt Wali Kota Whisnu Sakti Buana mengaku pihaknya telah melaporkan kekurangan SDM nakes kepada Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya. Dia mengaku nantinya akan ada bantuan puluhan nakes.
"Tadi sudah dilaporkan ke IDI, sudah menambah 50 relawan dokter. Kita supporting saja apa yang dibutuhkan, apa yang harus kita support ya kita support, kita koordinasikan dengan dinas kesehatan. Selama ini kita welcome dengan RS, IDI, Lersakmi dan itu kerja sama, koordinasi," kata Whisnu kepada detikcom saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (29/12/2020).
Baginya, penanganan COVID-19 di Kota Surabaya ini masih bisa diandalkan. Karena 3T (Testing, tracing, treatment) yang semakin dkmasifkan dan 3M diterapkan dengan ketat. Hingga Perhimpunan Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia (Persakmi) mengacungi jempol untuk penanganan (COVID-19 di Surabaya yang luar biasa.
"Kita ini kota sentral di Jatim, dari kasus di RS hampir 50% warga luar Surabaya yang dirawat. Tapi kita tidak boleh egois seperti itu, mungkin penanganan di RS luar Surabaya juga mungkin tidak memadai. Sehingga yang bisa kita lakukan adalah mentreatment warga Surabaya sendiri, supaya tingkat penularan bisa kita tekan. Kedua pasien positif bisa diketahui lebih dini, jadi tidak sampai ke RS. Itu yang perlu kita tingkatkan," jelasnya. (fat/fat)