Drainase Tak Mampu Menampung, Air Hujan Luber ke Jalan di Hutan Baluran

Drainase Tak Mampu Menampung, Air Hujan Luber ke Jalan di Hutan Baluran

Ghazali Dasuqi - detikNews
Rabu, 30 Des 2020 16:51 WIB
Hujan deras mengguyur hutan dan pegunungan di kawasan Taman Nasional (TN) Baluran Situbondo. Akibatnya, drainase di tepi hutan tidak mampu menampung debit air hujan.
Air hujan meluber ke jalan di Hutan Baluran/Foto: Istimewa
Situbondo - Hujan deras mengguyur hutan dan pegunungan di kawasan Taman Nasional (TN) Baluran Situbondo. Akibatnya, drainase di tepi hutan tidak mampu menampung debit air hujan.

Akhirnya air meluber ke jalan raya pantura sekitar pukul pukul 12.00 WIB. Hampir sekitar 15 menit, jalur pantura di kawasan itu tertutup genangan air berwarna cokelat hingga setinggi 40 cm.

Hujan deras mengguyur hutan dan pegunungan di kawasan Taman Nasional (TN) Baluran Situbondo. Akibatnya, drainase di tepi hutan tidak mampu menampung debit air hujan.Bekas banjir di jalan kawasan Taman Nasional (TN) Baluran Situbondo/ Foto: Istimewa

Meski tidak sampai memicu kemacetan, genangan air sempat mengganggu arus lalu lintas. Apalagi, menjelang tahun baru, volume kendaraan yang melintas mengalami peningkatan. Semua kendaraan, baik dari arah Surabaya maupun Banyuwangi, harus bergantian dan ekstra hati-hati saat melintas di genangan air tersebut.

"Tidak sampai macet. Cuma tadi kendaraan yang lewat harus bergantian dan berhati-hati. Sekarang kondisinya sudah normal," kata Kapolsek Banyuputih, AKP Heru Purwanto saat dihubungi detikcom, Rabu (30/12/2020).

Keterangan yang diperoleh detikcom, hujan deras cukup lama mengguyur kawasan hutan dan pegunungan Baluran, di Kecamatan Banyuputih. Guyuran air hujan itu kemudian mengalir dari sisi timur Japan melewati Curah Rukem menuju arah Bajulmati, sisi barat jalan di kawasan Baluran.

Namun karena debit air tinggi, akhirnya meluber ke jalan raya saat tak tertampung drainase di tepi hutan. Ketinggian genangan air di jalan sempat mencapai 40 cm dan berarus.

"Panjang jalan yang tertutup genangan sekitar 15 meter. Tapi tidak lama, sekitar 10 sampai 15 menit, genangan itu sudah surut lagi," tambah Puriyono, Koordinator Pusdalops BPBD Situbondo.

Puriyono tidak menampik bahwa melubernya air ke jalan raya itu akibat saluran drainase di tepi hutan yang tidak mampu menampung debit air. Bisa jadi, papar dia, hal itu disebabkan tingginya intensitas dan curah hujan yang terjadi, di tengah hutan dan kawasan pegunungan setempat.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.