Petugas gabungan melakukan sterilisasi gereja di Surabaya menjelang misa Natal. Petugas tersebut dari Polres Pelabuhan Tanjung Perak, TNI dan juga Pemkot Surabaya.
Selain sterilisasi, pengecekan protokol kesehatan juga dilakukan. Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Ganis Setyaningrum mengatakan, ada 48 tempat ibadah Natal di wilayah hukumnya.
"Tentunya kami terus berupaya agar nantinya dalam perayaan ini, nanti saudara-saudara kita yang merayakan dan bisa melaksanakan ibadah dengan baik, lancar, aman, dan tentunya tetap sehat," kata Ganis kepada wartawan di Gereja Katolik Santo Mikael, Jalan Tanjung Sadari, Rabu (23/12/2020).
"Setelah kita lakukan sterilisasi, pelaksanaan ibadah mulai besok sore. Jadi setelah sterilisasi ini pihak tidak terkait tidak boleh masuk. Personel juga melakukan penjagaan ketat," ungkap Ganis.
Ganis menjelaskan, pihaknya akan menempatkan sejumlah personel dari Polri, TNI, Satpol PP hingga BPB Linmas Kota Surabaya di 48 gereja tersebut. "Untuk personel tergantung dari besar kecilnya gereja. Karena memang dari 48 itu ada rumah ibadah yang sifatnya kecil dan tidak terlalu banyak, sehingga untuk pengamanan kita sesuaikan," tambah Ganis.
Ganis juga mengingatkan pihak gereja agar menjaga protokol kesehatan. Sebab dalam aturan pemerintah hanya boleh 25 persen dari kapasitas gereja.
"Untuk pembatasan jemaat ini sesuai anjuran pemerintah adalah 25 persen seperti disampaikan pengurus gereja. Di gereja ini (Paroki St Mikael) ada 1.000 jemaat. Tetapi yang bisa hanya sekitar 250-an. Yang lainnya akan dilakukan secara virtual," lanjut Ganis.
Sementara Kepala Seksi Pengamanan Gereja Katolik Santo Mikael, Boyke Mapalie menyampaikan, untuk misa Natal nanti pihaknya sudah siap soal protokol kesehatan. Peralatan juga sudah disediakan.
"Pada prinsipnya kami dari Gereja Santo Mikeal Tanjung Perak Surabaya, kami telah menyiapkan untuk bagaimana kita menanggulangi pandemi ini. Jadi standar kesehatan sesuai apa yang menjadi tuntunan diterapkan oleh pemerintah, yang berlaku selama ini seperti cuci tangan itu semua sudah kami siapkan," ungkap Boyke.
"Sesuai anjuran pemerintah 25 persen, jadi kami sesuaikan juga isi sesuai itu yang kami jalankan. Jadi jangan sampai terlalu padat kan bisa terdampak. Jadi sesuai anjuran pemerintah dan demi kesehatan kita bersama," lanjut Boyke.
"Di tempat kita ada kurang lebih 1.000 jemaat. Jadi nanti itu 250an dan berkala dan sudah dijadwalkan," pungkas Boyke.