"Sampai hari ini sudah 200 orang yang dirapid antigen. Hasilnya 5 positif, sisanya negatif. Yang positif disaranakan untuk tidak melanjutkan perjalanan. Kita kasih surat rekomendasai tembusan ke Dinas Kesehatan tempat sopir," tandasnya.
Rapid tes antigen sendiri merupakan tes COVID-19 dengan metode pengambilan sampel uji usap dari tenggorokan maupun hidung. Selama pengambilan sampel uji usap, petugas kesehatan juga memakai baju alat pelindung diri (APD) untuk mengantisipasi penularan virus COVID-19.
Adanya rapid tes antigen ini, sangat membantu bagi para sopir logistik yang hendak menyeberang ke Pulau Bali. Meski harus membawa persyaratan dan menunggu antrian, namun para sopir tetap merasa nyaman dibanding harus mengeluarkan biaya tambahan.
"Saya dari Bojonegoro mau ke Lombok. Sangat membantu (rapid tes antigen). Waktu sebelumnya bayar sekarang gratis, tidak ada rasanya cuma geli," ujar Maksum, sopir truk logistik.
Sementara untuk para pengguna jasa kendaraan roda empat pribadi yang sudah mempunyai surat keterangan rapid test antigen dengan hasil negatif, juga diwajibkan untuk melakukan validasi di posko kesehatan yang ada di terminal Sritanjung sebagai syarat untuk bisa menyeberang ke Pulau Bali.
Untuk itu, bagi para pengguna jasa yang hendak berlibur ke pulau bali dihimbau untuk mempersiapkan segala dokumen persyaratan tersebut. Lantaran pihak pemerintah Provinsi Bali telah memperketat pemeriksaan dokumen tersebut di pintu keluar Pelabuhan ASDP Gilimanuk, Bali.
(fat/fat)