"Beragam terobosan serta inovasi baik berbasis IT dan non IT. Kami buat untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat," jelasnya.
Menurut Leonardus, ada dua langkah yang dilakukan Polresta Malang Kota, sehingga kemudian bisa meraih predikat ZI WBBM dari Kemenpan RB tersebut. Pertama, menciptakan inovasi pelayanan publik. Tidak hanya di bagian SPKT, SKCK, dan Satpas SIM saja. Melainkan juga di bagian satuan tahti dan satuan reserse baik kriminal maupun narkoba.
"Yang kedua, kami menyandingkan berbagai inovasi pelayanan publik itu dengan aplikasi Jogo Malang. Sehingga kombinasi antara inovasi pelayanan publik dengan aplikasi Jogo Malang, mempermudah dan mempercepat pelayanan petugas kepolisian yang ada di lapangan kepada masyarakat yang membutuhkan," tutur Leonardus.
Mantan Wakapolrestabes Surabaya ini juga menambahkan, mempertahankan predikat ZI WBBM lebih susah dibandingkan ketika bisa mendapatkannya. "Sehingga saat ini yang kami kerjakan adalah bagaimana caranya untuk terus mempertahankan predikat ZI WBBM ini. Tentu yang pertama dengan cara memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Yang kedua adalah mencegah dan tidak melakukan perbuatan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN)," pungkasnya.
(sun/bdh)