"Dengan adanya predikat WBBM tentunya ini cambuk bagi seluruh anggota di Polres Bojonegoro untuk lebih terbuka dan lebih baik dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat," ujar Pandia kepada detikcom, Senin (21/12/2020).
Pandia mengucapkan terima kasih kepada Kapolres Bojonegoro sebelumnya AKBP Budi Hendrawan yang telah turut serta menorehkan berbagai inovasi sehingga Bojonegoro mendapatkan anugerah WBBM.
Program dan inovasi yang telah ada saat ini, nantinya akan terus dikembangkan oleh Kapolres Pandia dengan program Astuti (Agunge Sikap Tulung Tinulung).
Berbagai inovasi untuk membantu pelayanan di Polres Bojonegoro selama ini adalah inovasi Command Center dan aplikasi Multi-Application Digital Integrated System (Madrim), Aplikasi Jonegoro Electronic Payment (JEP), aplikasi Legal Investigation with Increase System (Mliwis), Aplikasi Traffic Accident Claim System (TACS), aplikasi CAS, serta sebuah robot Bobota yang lagi ngetren digunakan untuk deteksi warga yang tak pakai masker.
Pandia menjelaskan sejak tahun 2017 Polres Bojonegoro memelopori dan membangun program Zona Integritas menuju WBK dan WBBM. Para anggota di kesatuan juga telah berkomitmen memberikan pelayanan yang terbaik serta mewujudkan pelayanan yang bebas dari korupsi.
Atas prestasi WBBM ini tak lupa Pandia juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Bojonegoro yang selalu memberikan kontrol sosial atas pelayanan yang diberikan, sehingga Polres Bojonegoro bisa selalu berinovasi serta memberikan pelayanan yang terbaik.
"Keberhasilan ini atas kerja sama yang baik dari semua pihak. Sehingga perlu kita syukuri dan terus kita pertahankan k edepan," kata Pandia.
Polres Bojonegoro merupakan salah satu dari dua polres di Jatim yang mendapat predikat WBBM dari kemenpan RB.
"Alhamdulillah kita bisa WBBM. Hanya ada dua di jatim yang dapat Tahun ini," pungkas mantan Kapolres Tulungagung ini. (iwd/iwd)