"Pastinya ada peningkatan kasus. Ada tren kenaikan kasus cuma kita belum memastikan apa sudah ada klaster Pilkada," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pasuruan dr Shierly Marlena, Selasa (22/12/2020).
Untuk sampai pada kesimpulan adanya klaster Pilkada, dinas akan melakukan pemantauan klaster-klaster yang ada. Saat ini terdapat klaster dominan yakni keluarga, perkantoran dan tenaga kesehatan.
"Untuk menuju ke arah itu kan kita harus melihat dulu klaster yang ada. Untuk membuat kesimpulan," terang Shierly.
Tren kenaikan kasus COVID-19 Kota Pasuruan terlacak sejak sebelum hari pencoblosan. Per tanggal 1 Desember 2020 jumlah kasus sebanyak 858. Per tanggal 9 Desember kasus naik 41 menjadi 899. Kemudian dua pekan usai Pilkada kasus bertambah 49 menjadi 948.
Dari 948 kasus tersebut, 804 pasien sudah sembuh. Lalu ada 104 pasien meninggal dunia dan 40 dalam perawatan. Saat ini Kota Pasuruan zona oranye atau resiko sedang penularan COVID-19. (sun/bdh)