Kontribusi besar Tri Rismaharini terhadap pembangunan Surabaya mendapat banyak pengakuan dan apresiasi. Baik nasional dan international. Risma sendiri diusulkan dan digadang-gadang menjadi mensos pengganti Juliari Batubara, yang tersandung kasus korupsi bansos COVID-19.
Tak terhitung lagi penghargaan yang diterima wali kota perempuan pertama di Surabaya periode 2010-2015 di usia 49 tahun. Hingga 10 tahun Risma sudah mendapat 322 penghargaan selama menjabat. Kini Risma menjabat sebagai Presiden United Cities and Local Government (UCLG) Asia Pacific (Aspac) dan menjadikan Kota Pahlawan dikenal di mata dunia serta mengharumkan Indonesia.
Selama menjadi wali kota dua periode, Lulusan ITS hingga S2 ini dikenal ulet, tekun dan tak mau setengah-setengah dalam membangun Surabaya. Meski dikenal sebagai wanita yang keras dan tegas, namun kerjanya telah membuktika dengan perubahan Kota Pahlawan saat ini.
Di akhir periode pertamanya, Risma mendapatkan penghargaan penghargaan World Mayor Commendation atau wali kota terbaik ketiga di dunia dari World Mayor Project di tahun 2015. Hal heran jika ibu dua orang anak ini mendapatkan penghargaan tersebut, karena kegigihannya dalam membangun Surabaya lebih baik lagi.
Di tahun yang sama, tepatnya bulan Maret 2015, Wali Kota Risma masuk 50 tokoh besar dunia di peringkat 24 dari media terkemuka Amerika Serikat, Fortune. Tentunya hal ini menjadi kebanggan bagi Kota Surabaya.
Pada 27 September 2017, Risma mendapatkan penghargaan Govinsider Innovation Awards 2017. Dalam kategori Inspirational Leader dari UNDP dan Lembaga Innovation Labs World, Singapura Risma membawa pulang penghargaan itu.
tonton video 'Pengamat Nilai Jokowi Wajib Reshuffle, Keinginan Masyarakat':
Lalu penghargaan yang langka, juga pernah diterima oleh wanita inspiratif ini. Yaitu penghargaan UN Habitat Scroll of Honour dari UN Habitat di Nairobi-Kenya pada 1 Oktober 2018 lalu.
Kemudian, wali kota yang kerap mengajar siswa ini pernah mendapatkan penghargaan The 100 Most Influential People in Climate Policy kategori politics and government dari Apolitical pada Maret 2019 lalu.
Dan hingga kini, Wali Kota Risma masih menjabat sebagai Presiden United Cities and Local Government (UCLG) Asia Pacific (Aspac) sejak tahun 2018 hingga 2020. Atas segudang penghargaan yang dia terima, tak hanya membuat namanya melambung ke dunia tetapi juga Surabaya.
Sementara itu Risma pernah mendapat penghargaan dari Wapres Jusuf Kalla, Januari 2019. Saat itu Kota Surabaya berhasil meraih tiga penghargaan Adipura sekaligus. Atas pencapaian itu, JK minta para kepala daerah mau dan bisa meneladani keberhasilan Kota Pahlawan.
Dalam kesempatan itu juga, JK tidak ketinggalan memuji Risma yang konsisten menjaga kelestarian dan kebersihan Kota Pahlawan. Sehingga turut mengantarkan penghargaan Green Leader atau Nirwasita Tantra yang diberikan kepada kepala daerah yang mempunyai kepedulian terhadap lingkungan.
"Kita apresiasi Bu Risma yang dapat banyak penghargaan karena kinerjanya. Kakinya sakit terkilir, tapi tetap inspeksi kotanya tetap bersih, sehingga layak dapat penghargaan ini," kata Wapres JK usai menyerahkan penghargaan di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta (14/1/2019).
Di tempat yang sama, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya juga memberikan anugerah Adipura Kencana, dan Green Leader atau Nirwasita Tantra. Surabaya tercatat meraih penghargaan Kinerja Pengurangan Sampah 2018. Penghargaan itu diberikan karena Surabaya telah berhasil mengurangi sampah plastik dengan melaksanakan pembatasan kantong plastik sekali pakai, meningkatkan daur ulang plastik melalui TPS 3R dan bank sampah.