Emil dan Arumi tiba di TPS 3 Kelurahan Surodakan, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek sekitar pukul 8.30 WIB. Sesuai ketentuan dalam pencoblosan di masa pandemi COVID-19, sebelum masuk ke TPS diwajibkan mencuci tangan dengan sabun dan menggunakan sarung tangan plastik.
Mantan Bupati Trenggalek tersebut juga tidak luput dari pemeriksaan suhu tubuh menggunakan thermo gun.
Dikonfirmasi usia melakukan pencoblosan, Emil mengaku menggunakan hak suaranya, karena masih tercatat sebagai warga Trenggalek.
"Masih (tercatat di Trenggalek), kita akan mempertimbangkan apakah (alamat TKP) akan mengikuti domisili tetap, tapi yang jelas hatinya tetap bersama masyarakat Trenggalek," kata Emil, Rabu (9/12/2020).
Emil menambahkan kepala daerah yang terpilih dalam Pilkada Trenggalek akan memiliki tantangan tersendiri dalam periode tiga tahun mendatang, salah satunya pengembangan di kawasan pesisir selatan.
Emil berharap Bupati Trenggalek terpilih nantinya mampu mengefektifkan pengembangan maritim Prigi untuk menjadi pengungkit perdagangan dan pengawal pembangunan-pembangunan strategis.
"Tapi tantangan berikutnya adalah SDM, kita memiliki bekal infrasturktur, sarana prasarana, kemudian SDM-nya. Misalnya Pasar Pon sudah bagus, bagaimana dua tahun lagi jangan sampai kumuh dan tidak terawat," ujar Emil.
Sementara itu sesuai data di KPU Trenggalek, terdapat dua paslon yang bertarung di Pilkada Trenggalek. Calon nomor urut satu Alfan Rianto-Zaenal Fanani diusung PKB dan PKS atau 37,8 persen dukungan kursi parlemen. Sementara itu paslon nomor urut dua yang juga petahana Mochammad Nur Arifin-Syah Mohammad Natanegara diusung koalisi tujuh parpol, PDIP, Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Gerindra, PAN, Partai Hanura dan PPP, atau menguasai sokongan 62,2 persen kursi parlemen.
Pilkada Trenggalek digelar di 1.550 TPS yang tersebar di 157 desa dan kelurahan. Sedangkan jumlah pemilih yang masuk DPT mencapai 581.880 jiwa. (iwd/iwd)