BPBD Kabupaten Blitar mendata lima desa yang diterjang angin kencang itu yakni Desa Penataran Kecamatan Nglegok, Desa Bajang Kecamatan Talun, Desa Soso, Sukosewu, dan Sukoreno di Kecamatan Gandusari.
Di Desa Penataran, sebuah pohon sengon tumbang dan menimpa beberapa bangunan di dalam Pasar Penataran. Menurut pengelola pasar, Zaenudin, sekitar 35 lapak dan 9 kios mengalami rusak bagian atapnya.
"Pohon itu ya milik warga setempat. Dan untuk mencapai kemufakatan, kami akan musyawarahkan di kantor desa. Saat ini kami bersih-bersih dulu," kata Zaenudin dikonfirmasi detikcom, Selasa (8/12/2020).
![]() |
Sedangkan di Desa Bajang, pohon tumbang menghalang jalan raya Desa Bajang serta menimpa pagar bengkel milik Joko. Di lokasi lain, sebuah pohon tumbang menimpa atap warung milik Imam.
Sementara di Kecamatan Gandusari, puluhan pohon tumbang terdata di tiga desa. Di Desa Sukoreno, rumah milik Dyah Piska atapnya rusak parah tertimpa pohon tumbang. Demikian juga yang terjadi di Desa Soso, rumah milik Zaenal.
"Di Desa Sukosewu, pohon Mahuni tumbang melintang ke jalan mengakibatkan menutup akses jalan desa," kata Kepala BPBD Kabupaten Blitar, Achmad Cholik.
Cholik menambahkan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun kerugian material diperkirakan mencapai puluhan juta dengan tingkat kerusakan bagian atap sedang sampai parah.
"Assesment masih kami lakukan. Terutama membersihkan batang-batang pohon di jalan supaya tidak menutup akses warga. Kami dibantu TNI-Polri dan relawan dari warga setempat," tambahnya.
BPBD Kabupaten Blitar menyatakan, saat ini kondisi cuaca masih berpotensi turunnya hujan dengan intensitas sedang sampai tinggi. Dan cenderung terjadi angin kencang dari arah utara ke barat laut. Kecepatan angin pada dini hari mencapai 18,5 km per jam, dan akan menurun jelang siang dengan kecepatan 9,3 km per jam. (iwd/iwd)