Klaster berikutnya, lanjut dia, adalah klaster partnership dengan pemerintah daerah tertentu. Karena memasuki akhir tahun, beberapa tendik dan dosen terlibat dalam kegiatan itu.
Sampai akhirnya ada yang terpapar virus COVID-19. "Kedua klaster itu, semuanya kegiatan di luar kampus," sambungnya.
Sementara klaster ketiga, terjadi di Fakultas Teknologi Pertanian. Penularan virus menyebar dari satu orang ke orang lainnya.
"Ketika mereka bersama-sama mengerjakan audit internal di Fakultas Teknologi Pertanian. Dari satu orang menyebar ke lainnya," tuturnya.
Prof Unti mengaku, berdasarkan data yang masuk, sudah ada 75 civitas yang terinfeksi COVID-19. Jumlah ini merupakan akumulasi dari Juli 2020 lalu.
"Sekarang dalam perkembangannya, dalam satu minggu ada penambahan 10 orang. Beberapa menjalani perawatan di rumah sakit, sedangkan lainnya isolasi mandiri," pungkasnya.
(fat/fat)