BPBD Jatim Terjunkan Tim Reaksi Cepat Antisipasi Erupsi Susulan Gunung Semeru

BPBD Jatim Terjunkan Tim Reaksi Cepat Antisipasi Erupsi Susulan Gunung Semeru

Hilda Meilisa - detikNews
Kamis, 03 Des 2020 08:36 WIB
hujan abu terjadi usai semeru meletus
Kondisi Semeru Rabu (2/12) (Foto: Nur Hadi Wicaksono/detikcom)
Surabaya -

Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Jawa Timur melakukan beberapa upaya untuk mengantisipasi erupsi susulan di Gunung Semeru. Salah satunya melakukan asesmen di wilayah rentan.

Asesmen ini dengan menerjunkan tim di wilayah sekitar aliran lahar dingin Gunung Semeru. Hal ini dilakukan untuk menyisir warga agar tidak mendekat.

"Teman-teman mengasesmen wilayah-wilayah yang rentan terkena lagi. Karena di situ sudah penuh lahar dingin. Nanti akan meluber ke mana, teman-teman lagi asesmen di situ," ujar Kasi Kedaruratan BPBD Jatim, Satriyo Nurseno saat dikonfirmasi, Kamis (3/12/2020).

Satriyo menambahkan wilayah yang dilakukan asesmen yakni di Desa Curah Koboan, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang. Satriyo menjelaskan, tujuan asesmen ini juga untuk mengetahui jalur evakuasi di wilayah tersebut.

Nantinya, jika kembali terjadi guguran lahar dingin, pihaknya bisa langsung melakukan evakuasi. Karena, sebagian masyarakat pengungsi sudah kembali ke rumah mereka.

Simak video 'Material Muntahan Gunung Semeru Jadi Tontonan Warga':

[Gambas:Video 20detik]



"Karena masyarakat setempat yang semalam di pengungsian pagi tadi kembali ke rumah untuk melaksanakan kegiatan masing-masing," tambahnya.

Tak hanya itu, memetakan jalur evakuasi tercepat, asesmen ini dilakukan untuk memetakan daerah yang perlu pemasangan rambu peringatan. Satriyo menambahkan lahar dingin yang sekarang memenuhi Sungai Besuk di Desa Curah Koboan bisa kembali mengalir deras dan meluber ke sekitar lokasi sungai. Terlebih, kawah Gunung Semeru masih ada kemungkinan bergejolak.

"Kami akan tetap mengoptimalkan keselamatan warga terkait pengungsian ini. Kami akan membuat rambu-rambu setelah asesmen ini agar masyarakat tidak mendekat di wilayah yang rentan dan rawan," imbuhnya.

Sebelumnya, Satriyo menegaskan tokoh masyarakat setempat, pihak Kodim dan Korem Lumajang sudah mengimbau agar warga tak kembali ke rumah. Namun, warga hanya pulang saat pagi dan kembali ke pengungsian pada malamnya.

"Dari kami juga sudah mengimbau. Tapi mereka tetap pingin melaksanakan aktivitas sehari-hari. Karena mungkin jenuh, seharian di pengungsian, tok, ya memang menjenuhkan. Mereka tidak tinggal sepenuhnya di rumah. Malam mereka akan tetap kembali ke pengungsian di tendanya pemerintah, maupun di tempat pengungsian mandiri di masjid-masjid dan di sekolah," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(hil/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.