Dampak COVID 19, telah membuat pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Sidoarjo nyaris tenggelam. Karena itu diperlukan campur tangan pemerintah agar sektor ini bisa kembali bergerak.
Dwi Kumalasari pengusaha paper bag, UD Hidayah Kertas di Desa Klantingsari Kecamatan Tarik, salah satu pelaku UMKM merasakan betul efek pandemi COVID-19 bagi usahanya.
"Saat awal pandemi lalu, kami sempat mau menjual beberapa aset kami agar usaha ini dapat terus berputar, Alhamdulillah sampai saat ini pegawai kami berjumlah 75 orang tidak ada yang kami rumahkan," kata Kumala sari, Selasa (1/12/2020).
"Meski ada konsekuensi yang harus ditanggung, bertahan dengan utang bertambah. Ini tidak bisa dia hindarkan," tambah Kumala sari.
Hal senada juga dirasakan oleh Sugeng Irianto pemilik usaha percetakan di Kecamatan Tarik. Menurut pengakuannya, saat COVID melanda, profit usahanya menurun 50-80 persen.
"Saat COVID lalu, hampir semua orderan di bidang percetakan turun, baru dua bulanan ini saja mulai merangkak naik karena adanya pesanan masker, kondisinya bagi kami sangat susah," kata Sugeng.
Calon Bupati Sidoarjo nomor urut 03 Kelana Aprilianto ditemui di posko pemenangan di Pondok Mutiara menyampaikan pihaknya akan menjawab permasalahan yang ada di masyarakat, dengan sederetan program yang sudah disiapkan dengan mantang.
"Bila kami diamanati menjadi Bupati dan Wakil Bupati, saya dan Ibu Dwi Astutik mengembalikan perekonomian Sidoarjo sesuai treknya," kata Kelana.
Melalui program kerja penanganan COVID-19, tandas Kelana, pemulihan dan penguatan ekonomi melalui sektor UMKM akan dia lakukan.
"Tekat kami membawa Sidoarjo Makmur, baik secara ekonomi, infrastruktur dan makmur sosial. Dalam 100 hari kerja setelah dilantik kami sudah bisa memetakan dan merumuskan seluruh persoalan, yang harus kami prioritaskan," tandas Kelana. (fat/fat)