Meski begitu, tak mengurangi suasana khidmat selama proses pemakaman berlangsung. Ratusan pelayat juga ikut mengantar jenazah almarhum ke tempat peristirahatan terakhirnya, yakni di TPU Jalan Mawar Kelurahan Patokan, Kecamatan Situbondo.
Tak hanya warga biasa dan para pejabat saja. Sejumlah masyaikh di Situbondo juga turut hadir dalam prosesi pemakaman almarhum. Bupati Dadang dimakamkan satu komplek dengan makam ayah mertuanya, yang tercatat sebagai warga Kelurahan Patokan Situbondo.
"Maunya tadi dimakamkan dekat makam ayah mertuanya, tapi sudah penuh. Akhirnya ditaruh di sini. Tidak kumpul, tapi cukup dekat dan satu komplek," kata Kemi Wahyudi, salah seorang petugas pemakaman kepada detikcom, Kamis (26/11/2020).
Pengamatan detikcom menyebutkan, jenazah almarhum Bupati Dadang dibawa dari Pendopo ke lokasi pemakaman menggunakan mobil ambulans. Karena jaraknya memang lebih dari 1 km . Dengan pengawalan ketat aparat kepolisian, ambulans bergerak dengan diikuti ratusan pelayat, mengiringi dengan berbagai kendaraan bermotor.
Jenazah tiba di lokasi pemakaman sekitar pukul 20.26 WIB. Begitu diturunkan dari ambulans, peti jenazah almarhum langsung dibawa oleh petugas Satgas COVID-19 menuju tempat pemakaman. Sementara warga yang dari awal menunggu, diminta menjauh hingga radius sekitar 5 hingga 10 meter.
Selain memberi ruang gerak bagi petugas, hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya kerumunan massa secara berlebihan. Bahkan, sejumlah personel kepolisian dan TNI juga dikerahkan mengatur pelayat di lokasi pemakaman.
"Kalau pun ada kerumunan, tapi tidak seberapa. Mungkin karena mereka merasa kehilangan pemimpin, yang selama ini dikenal baik dan ramah. Makanya, yang kami tekankan tadi adalah penggunaan masker, di samping juga jaga jarak," kata Jubir Satgas COVID-19 Situbondo, Dadang Aries Bintoro.
Selama proses pemakaman berlangsung, istri Bupati yakni Ny Ummi Kulsum tampak juga hadir. Mengenakan kerudung warga hitam, wanita yang juga anggota DPRD Situbondo tampak cukup sedih. Sambil sesekali menangis, Ummi berjalan dipapah hingga di samping kuburan suaminya.
![]() |
"Namanya juga istri, beliau pasti merasa kehilangan. Semoga Allah memberikan kesabaran untuk Bu Ummi dan keluarga yang lain," tandas Wati, salah seorang pelayat.
Sejumlah masyaikh tampak juga hadir dalam prosesi pemakaman almarhum. Antara lain, KHR A Kholil As'ad, KH Fadlurahman Zaini, KH Masyrur Syam, Habib Husein, KH Faqih Ali, dan lainnya. Pembacaan talqin di atas makan almarhum dipimpin KH Masyrur Syam, dan langsung ditutup doa oleh KHR Kholil As'ad. (iwd/iwd)