UINSA melakukan survei pada 2012 November 2020. Survei melibatkan 350 responden yang dipilih secara multi stage random sampling. Tingkat kepercayaan survei ini 95% dengan margin of error 5%.
Hasilnya sebagai berikut:
1. Eri Cahyadi - Armuji: 42,86%
2. Machfud Arifin - Mujiaman: 46%
Tidak tahu/Tidak jawab: 11,14%
"Selisih 3,14 persen," ujar Kepala Prodi Ilmu Politik FISIP UINSA Holilah dalam keterangannya, Selasa (24/11/2020).
Selain elektabilitas, popularitas pasangan Maju juga unggul. Yakni, Maju berada di angka 47,4 persen. Sementara Paslon Eri-Armuji (Erji) memiliki popularitas 47,1 persen.
Selain elektabilitas dan popularitas, rilis survei juga membahas akseptabilitas atau yang paling disukai oleh masyarakat. Dalam hal ini pasangan Maju unggul dengan berada di angka 47,4 persen, sedangkan pasangan Erji di angka 46,3 persen.
Dalam survei kali ini Holilah juga menjelaskan pertimbangan memilih kandidat mayoritas di Kota Surabaya tergolong rasional dan bukan emosional.
"Hal ini dibuktikan dengan tingginya preferensi pada program dan visi-misi (29,4%), kemampuan memimpin (23,7%), pengalaman (10,1%), dan hanya sebagian kecil yang kecenderungan sosiologis misalnya faktor agama (7,7%)," urainya.
Holilah juga menambahkan bahwa sangat besar harapan masyarakat pada pemimpin selanjutnya atau pengganti dari Tri Rismaharini mampu mengentaskan masalah pengangguran di Surabaya.
"Tiga urutan permasalahan utama yang perlu diselesaikan oleh pemimpin Kota Surabaya mendatang menurut responden adalah masalah pengangguran (27,9%), masalah jaminan kesehatan (20,4%), dan pelayanan jaminan pendidikan (15,8%)," pungkasnya. (iwd/iwd)