Warga Ponorogo kini punya enam kelurahan yang mempunyai spot foto instagramable banget. Salah satunya di Kelurahan Setono.
Dulunya, Kelurahan Setono dikenal sebagai kawasan angker. Sebab, kawasan ini terbilang kumuh dan kurang pencahayaan lampu. Saat ini Setono telah disulap menjadi tempat wisata yang menarik.
"Ini merupakan salah satu program Kotaku dari Kementerian PUPR," tutur Anggota DPR RI Komisi V Sri Wahyuni kepada wartawan, Kamis (19/11/2020).
Yuni, sapaan akrab Sri Wahyuni, menjelaskan dirinya mengajukan 10 kelurahan namun yang disetujui Kementerian PUPR hanya 6 kelurahan, yakni Surodikraman, Patihan Wetan, Kadipaten, Purbosuman, Tosari, dan Setono.
"Dari kementerian sendiri yang survei dan mereka menentukan keenam kelurahan tersebut layak untuk mendapatkan program Kotaku," imbuh Yuni.
Kotaku merupakan salah satu program padat karya tunai (PKT) yang dilaksanakan melalui Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR bersinergi dengan pemerintah daerah (Pemda) dan kelompok masyarakat untuk melakukan perbaikan kualitas kawasan permukiman kumuh di perkotaan.
"Adanya program ini sudah pasti merubah wajah kelurahan yang awalnya angker kini berubah jadi instagramable," papar Yuni.
Per kelurahan mendapat dana Rp 1 miliar untuk merombak tampilan kawasan kelurahan. Total dana dari KemenPUPR sebanyak Rp 6 miliar.
"Pengerjaannya cepat sekitar 3 bulan selesai karena ini padat karya," imbuh Yuni.
Untuk spot baru di Kelurahan Setono, Kecamatan Jenangan ini diberi nama taman Wisma Tama dan taman Seroja Asri.
"Kedua taman ini dipilih karena punya background hamparan sawah," ujar Lurah Setono, Siti Juwariyah.
Titik, sapaannya, menambahkan lokasinya pun dipilih Plampitan karena d isini awalnya kumuh. Bahkan tak jarang saat hujan deras seringkali banjir.
"Sebenarnya cuma air lewat saja, tapi cukup mengganggu," ujar Titik.
Taman ini dilengkapi dengan fasilitas gazebo serta tempat duduk untuk bersantai dan menikmati keindahan taman.
"Kami bersyukur dapat Program Kotaku, disini jadi lebih indah dan tertata," ujar Titik.
Adanya kedua taman ini, lanjut Titik, bisa mendongkrak UMKM di Setono. Terutama sate Setono.
"Diharapkan bisa dilirik wisatawan, di Setono juga ada sate yang bisa dinikmati bersama keluarga," tandas Titik.