Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 dan pengelola Pondok Pesantren Anwarul Haromain Trenggalek sepakat untuk memulangkan ratusan santri yang sehat. Itu dilakukan guna mencegah penyebaran virus Corona. Langkah ini diambil pascatemuan 77 santri positif Corona.
Pengasuh Ponpes Anwarul Haromain, Bahrul Munir mengatakan rencana pemulangan ratusan santri tersebut akan dilakukan secara bertahap mulai Minggu (15/11). Pada tahap awal pihaknya terlebih dahulu memulangkan santri laki-laki.
"Kami sudah koordinasi dengan dinas kesehatan, untuk yang sakit (positif COVID-19) sudah dikarantina. Besok rencananya yang sehat akan dipulangkan, untuk yang pertama putra dulu," kata Bahrul Munir, Sabtu (14/11/2020).
Sedangkan ratusan santri putri yang sehat akan dipulangkan pada Senin (16/11). Proses pemulangan ratusan santri telah dikoordinasikan dengan Satgas COVID-19 Trenggalek, termasuk kepolisian dan instansi terkait lainnya.
Sementara itu Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Trenggalek Joko Rusianto, mengatakan rencana pemulangan hampir seribu santri itu tidak hanya yang berasal dari Trenggalek, namun juga beberapa santri dari luar daerah.
"Hari ini tadi kami sudah koordinasi dengan lintas sektor, termasuk dengan pihak pesantren. Intinya agar proses pemulangan adik-adik santri bisa berjalan dengan lancar," kata Joko Rusianto, Sabtu (15/11/2020).
Sebelum dilakukan pemulangan tim dinas kesehatan akan terlebih dahulu melakukan pemeriksaan kesehatan, guna memastikan kondisi santri dalam keadaan sehat.
"Kami memastikan agar tidak ada hambatan sampai nanti mereka ke rumah masing-masing, daerah yang dituju nanti juga bisa menerima. Oh ini sudah dibekali dengan surat sehat atau minimal dengan hasil rapid test untuk memastikan bahwa mereka akan diterima di lingkungan masing-masing dan keluarga masing-masing," ujarnya.
Dijelaskan, para santri yang akan kembali ke daerah masing-masing tersebut, sebagian besar dari wilayah Jawa Timur. Sedangkan santri yang berasal dari luar pulau dan tidak memungkinkan pulang secepatnya, akan tetap tinggal di pesantren terlebih dahulu.
Sementara itu dari data di Dinas Kesehatan Trenggalek, jumlah santri Ponpes Anwarul Haromain secara keseluruhan mencapai 1.143 orang. Dari jumlah tersebut 60 santri yang positif Corona masih menjalani masa karantina, sedangkan 123 santri yang reaktif rapid test juga menjalani masa karantina sambil menunggu jadwal tes swab di RSUD dr Soedomo Trenggalek.
Kepala Dinas Kesehatan Trenggalek Saeroni mengatakan terkait para santri yang akan dipulangkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Satgas COVID-19 di masing-masing desa, untuk membantu melakukan pemantauan terhadap kondisi santri pascadipulangkan.
"Iya kami akan koordinasi dengan satgas di desa," kata Saeroni.
Proses pemantauan itu dinilai penting, sehingga apabila terjadi kondisi darurat bisa segera dikoordinasikan dengan satgas yang ada di tingkat kabupaten, guna diambil langkah tindak lanjut.
"Jadi pondok pesantren tersebut, sementara akan dikosongkan atau diliburkan dulu," Imbuhnya.