Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Blitar Didik Djumiadi menjelaskan beberapa kantor di Kota Blitar secara rutin melakukan screening mandiri. Dari hasil rapid test mandiri di Kejari Blitar, ada satu pegawai pria yang hasilnya reaktif.
Begitu hasil rapid testnya reaktif, yang bersangkutan kemudian melakukan tes swab mandiri di sebuah rumah sakit rujukan penanganan COVID-19. Tes swab itu dilakukan di wilayah Kabupaten Blitar, karena yang bersangkutan merupakan warga Kecamatan Selopuro, Kabupaten Blitar.
"Dan ternyata hasil swabnya terkonfirmasi positif. Baru kami menerima laporan untuk melakukan tracing dan testing kepada semua kontak erat," kata Didik saat dikonfirmasi detikcom, Sabtu (14/11/2020).
Menurut Didik, hasil tracing dari pegawai Kejari Blitar yang kontak erat hanya 13 orang. Mereka merupakan rekan kerja satu ruangan. Ke-13 pegawai ini telah diambil tes swabnya.
"Karena kontak erat hanya satu ruangan, maka kami tidak merekomendasikan kantor Kejari Blitar untuk ditutup total. Yang 13 pegawai tadi isolasi mandiri sambil nunggu hasil swab. Dan ruangan tempat mereka berinteraksi kami semprot disinfektan merata," ungkapnya.
Didik menyebut dalam metode pendataan penanganan pasien terpapar Corona akan ada perubahan. Bisa jadi seorang pasien yang hasil tes swabnya positif, tidak dirilis dalam data terbaru Satgas COVID-19. Ini karena, banyak masyarakat yang memanfaatkan jasa layanan tes PCR di berbagai layanan kesehatan (yankes). Didik menilai positif, karena hal ini sangat membantu mempercepat proses tracing, testing dan treatment pasien COVID-19.
Namun tidak semua yankes yang memiliki alat tes PCR dapat mengakses input data all new record yang masuk ke server Satgas COVID-19 pusat. Karena untuk mendapatkan akses itu, selain ketersediaan alat tes PCR juga dibutuhkan verifikasi dan validasi dari Kemenkes Pusat.
"Jadi nanti jangan kaget, kalau ada pasien positif baru tapi tidak dirilis. Namun begitu menerima laporan ada pasien baru, kami tetap akan cepat menanganinya," pungkasnya.
Tonton video 'Tips Aman Berkegiatan Sehari-hari Agar Bebas Virus Corona':
(iwd/iwd)