Saeroni menyampaikan, dari hasil pemeriksaan kesehatan, sebagian besar santri dalam kondisi sehat. "Ada yang sudah lepas masa karantina. Namun ada juga yang baru lima hari. Ini terjadi karena hasil pemeriksaan swab tidak keluar bersamaan," imbuh Saeroni.
Kepala Dinas Kesehatan ini mengaku, penanganan kasus Corona di pesantren cenderung lebih mudah dibandingkan dengan masyarakat umum. Sebab, seluruh santri berada dalam lokasi yang sama. Sehingga proses karantina dapat dilakukan dengan tertib.
"Saya rasa lebih mudah, karena mereka terkumpul," jelasnya.
Disinggung terkait hasil penelusuran tim dinas kesehatan, Saeroni mengaku belum bisa mengetahui secara jelas soal asal penularan virus tersebut kepada puluhan santri.
"Ini masih kami lakukan tracing," kata Saeroni.
Sementara itu dari data di Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GGTP) COVID-19, jumlah warga Trenggalek yang terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 410 orang. Dengan rincian 298 orang sudah dinyatakan sembuh, 98 orang masih menjalani karantina dan 14 meninggal dunia.
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini