Soal Spanduk Black Campaign di Banyuwangi, Ini Respons Timses Paslon 01

Soal Spanduk Black Campaign di Banyuwangi, Ini Respons Timses Paslon 01

Ardian Fanani - detikNews
Selasa, 10 Nov 2020 19:18 WIB
Michael Edy Hariyanto
Michael Edy Hariyanto (Foto: Ardian Fanani)
Banyuwangi -

Tim Pemenangan Cabup Banyuwangi Yusuf Widyatmoko-KH Muhammad Riza Aziziy (Yuriz) mendesak polisi dan Bawaslu untuk menangkap pelaku pemasangan spanduk black campaign yang menghujat cabup perempuan. Mereka juga mengecam adanya spanduk yang seolah mem-framing paslon 01 melecehkan perempuan.

"Kami meminta kepolisian dan jajaran Bawaslu Banyuwangi untuk mengungkap pelaku pemasangan spanduk yang mencoreng tahapan Pilbup Banyuwangi," ucap Michael Edy Hariyanto, salah satu tim sukses Paslon nomer Urut 01 kepada detikcom, Selasa (10/11/2020).

"Yang pasti saya sebagai tim pemenangan 01 tidak mungkin melakukan itu. Karena saya saat Pilgub dulu sebagai Ketua Tim Pemenangan Ibu Khofifah. Ibu Khofifah itu perempuan, nggak mungkin saya mendiskreditkan perempuan," tambahnya.

Michael mengecam keras pelaku maupun aktor intelektual di balik spanduk provokatif tersebut. Perbuatan tersebut dinilainya sebagai cara licik untuk meraup dukungan masyarakat. Bahkan dia menduga ada pihak-pihak tertentu untuk mem-framing seolah-olah pelakunya adalah dari paslon 01.

"Ini Cara yang kotor dan licik. Seolah-olah 01 yang menghina dan memasang (spanduk tersebut) untuk mencari massa. Saya tidak menuduh 02 yang melakukan ini (untuk mem-framing). Tapi saya tidak setuju dengan cara-cara tersebut," tegas pria yang juga menjabat wakil ketua DPRD Banyuwangi ini.

Untuk itulah, Michael mendesak aparat kepolisian agar mengungkap siapa pelaku maupun aktor intelektual yang memasang spanduk provokatif tersebut.

"Saya minta polisi, Kapolresta untuk menangkap. Karena itu pasti ada yang tahu (saat pemasangan). Saya lihat itu terpasang rapi di depan rumahnya orang. Pasti yang punya rumah tahu. Ungkap saja siapa dalangnya itu," tegasnya.

Bahkan jika pelaku yang memasang spanduk provokatif ini ternyata adalah dari tim kampanye atau pendukung paslon 01, Michael mendesak polisi agar menindak tegas.

"Siapapun pelakunya harus ditindak. Kalau itu pendukung 01 tangkap saja. Karena kami tim pemenangan 01 tidak mempunyai cara yang licik dan kotor. Bawaslu juga harus bekerja. Siapa yang membuat provokasi itu. Itu bisa ditelusuri dari yang mengunggah pertama kali di facebook," tegasnya.

Seperti diketahui, sejumlah spanduk black campaign muncul di beberapa sudut jalan protokol di Kota Banyuwangi. Di antaranya di Jalan Kepiting, Jalan Teratai dan Jalan Adi Sucipto. Disitu terpampang tulisan 'Wong Wedok Iku Nggone Nang Sumur, Dapur, Kasur, Gak Dadi Bupati'. Yang artinya 'Perempuan Itu Tempatnya di Sumur, Dapur, Kasur, Bukan Jadi Bupati'.

Ada pula spanduk bertuliskan 'Bupati Kok Wedok', atau dalam bahasa Indonesia berarti 'Bupati Kok Perempuan'. Bahkan ada juga yang bertuliskan 'Jangan Pilih Perempuan Apalagi yang Hanya Boneka'.

Spanduk provokatif ini terpasang di sejumlah wilayah Banyuwangi. Di antaranya, Kecamatan Banyuwangi Kota, Kecamatan Glagah, dan Kecamatan Giri.

Diduga kuat, spanduk provokatif ini sengaja dipasang untuk menjatuhkan pasangan calon nomor urut dua Ipuk Fiestiandani-Sugirah. Ipuk diketahui merupakan representasi perempuan yang ikut bertarung dalam ajang pesta demokrasi 5 tahunan Bumi Blambangan.

Halaman 3 dari 2
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.