Wanita ini berinisial S (44), warga Kecamatan Paiton. Ia tertabrak Kereta Api Sri Tanjung jurusan Banyuwangi-Yogyakarta. Kerasnya benturan membuat korban luka parah di bagian dada dan kakinya. Ia langsung meninggal dunia di lokasi.
Warga lalu melaporkan peristiwa itu ke Mapolsek Leces. Polisi yang datang langsung olah TKP dan evakuasi jasad korban ke kamar mayat RSUD Waluyo Jati, Kraksaan.
Jasad korban akan divisum oleh tim medis rumah sakit dan Tim Inafis Satreskrim Polres Probolinggo. Ini untuk mengetahui kebenaran apakah korban bunuh diri atau ada penyebab lainnya.
Salah seorang saksi, Hariyanto, mengatakan, korban sempat terlihat mondar-mandir rel kereta api sekitar lokasi kejadian, sejak beberapa jam sebelum kecelakaan. Korban diduga depresi dan mengakhiri hidupnya.
"Sejak 3 jam, korban terlihat sudah mondar-mandir di sepanjang rel kereta api di sekitar lokasi kejadian. Infonya sudah 2 kali hendak mengakhiri hidup di lokasi yang sama. Korban mengalami depresi dan sama pihak keluarganya sudah dibawa ke paranormal dan kiai," ujar Hariyanto saat dikonfirmasi, Selasa (10/11/2020).
Kanit Reskrim Polres Probolinggo, Bripka Eko Apriyanto mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan mendalam terkait peristiwa tersebut. "Kita sudah olah TKP dan melakukan penyelidikan kasus ibu rumah tangga meninggal dunia tertabrak kereta api," terangnya.
Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikologi, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
(sun/bdh)