Menunggu kedatangan Kapolres Arif, Muqiet terlihat duduk di kursi di teras pendapa didampingi seorang pengusaha tebu Jember Arum Sabil. Berselang 10 menit, Kapolres Arif didampingi Kapolres Jember sebelumnya, AKBP Aris Supriyono tiba di pendapa.
Muqiet kemudian menyambut tamunya dan membawa mereka menyusuri tangga depan teras menuju aula pendapa yang berada di lantai dua. Di sana, rupanya sudah dipersiapkan perjamuan pisah-sambut Kapolres Jember.
Salah seorang Protokol Humas Pemkab Jember membenarkan pintu ruang tamu pendapa memang terkunci. Namun tidak diketahui siapa yang membawa kunci pintu tersebut.
"Memang terkunci, siapa yang pegang kunci juga tidak tahu. Maka dari itu langsung dibawa ke lantai dua, dan acara (Lepas Sambut Kapolres Jember) dilakukan di ruang aula atas," kata petugas protokol yang minta namanya tak ditulis itu, Jumat (6/11/2020).
Menurut dia, pintu terkunci sejak Faida meninggalkan pendapa karena nonaktif dari Bupati Jember. Faida nonaktif karena kembali maju sebagai calon bupati Jember.
"Sejak ibu (Faida, red) nggak di pendapa, pintunya terkunci," kata petugas protokoler ini.
Muqiet sendiri saat dikonfirmasi enggan menjelaskan kenapa ruangan yang biasa digunakan untuk menyambut tamu itu bisa terkunci."Kok (tanya) sekitar kunci?" jawab Muqiet saat dikonfirmasi usai acara lepas sambut Kapolres Jember itu.
Muqiet pun tidak menjelaskan rinci di mana kunci ruang tamu tersebut dan siapa yang memegangnya. Dia memilih meninggalkan wartawan dan enggan menjawab pertanyaan seputar keberadaan kunci pintu ruang tamu pendapa. (fat/fat)