"Kalau di pasar ikan ini secara umum masih dalam keadaan stabil daripada tahun kemarin. Pandemi COVID-19 tak terlalu ber-efek, justru perubahan cuaca tak menentu inilah yang mempengaruhi karena membuat suplai ikan berkurang," kata Kepala UPT Pasar Ikan Lamongan Imam Khambali pada wartawan, Rabu (4/11/2020).
Sejak memasuki musim kemarau sekitar bulan Maret lalu, papar Imam, pasokan atau suplai ikan berkurang. Berkurangnya pasokan ini, menurut Imam, karena pasar ikan Lamongan rata-rata menerima ikan dari petani tambak ikan budidaya. Berkurangnya pasokan ini juga membuat harga ikan stabil dan cenderung naik.
"Pasokan yang diterima Pasar Ikan Lamongan rata-rata dari para petani di sekitar kota Lamongan dan kota tetangga seperti Tuban dan Gresik," ungkapnya.
![]() |
Data yang dihimpun menyebutkan, harga ikan tawar di bulan November ini memang cenderung naik. Ikan bandeng terpantau Rp 12-20 ribu perkilo di tingkatan pengepul. Sementara untuk harga eceran bandeng terpantau Rp 15-24 ribu perkilo.
Komoditi ikan lainnya seperti mujair, tombro (ikan mas), udang, tawes (putihan) dan lele harganya bervariasi tergantung besar kecilnya ikan mulai Rp 22-55 ribu di tingkat pengecer dan pengepul.
Untuk harga ikan laut atau ikan tangkapan seperti tongkol, cumi-cumi, kuniran dan bawal harganya juga bervariasi mulai Rp 15-33 ribu di tingkat pengecer dan pengepul.
"Untuk pasokan ikan air laut persentasenya lebih kecil karena tidak sampai 5 persen," jelas Imam.
Stabil dan cenderung naiknya harga ikan ini juga diamini petambak Lamongan, Alatas Labib. Labib mengaku bersyukur karena harga ikan naik. Labib berharap naiknya harga ikan ini akan terus berlanjut hingga nanti saat panen raya.
"Kalau sekarang baru memasuki musim tanam karena musim penghujan baru masuk. Semoga harga ini akan bertahan sampai nanti pas panen," tandas Labib.
(iwd/iwd)