.webp)
Sarang tawon yang juga disebut tawon ndas itu berada di rumah Karno (47), warga Kampung Dok, Kelurahan/Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo. Tawon itu membuat sarang di antara atap dan tiang antena.
Sang pemilik rumah menelepon call center 112 karena tawon tersebut dilaporkan sering mengganggu dan bahkan menyengat warga. Sarang tawon ini juga terbilang besar dengan ukuran 2 kali kepala orang dewasa.
"Awalnya sarangnya masih kecil. Diketahui oleh yang ngontrak rumah, bahkan pernah disengat saat mau turunkan antena tv saat hendak pindah kontrakan. Melihat sarang tawon sudah besar, karena takut disengat, akhirnya saya hubungi call center 112, petugas memilih evakuasi sarang tawon ndas pada malam hari" ujar Karno kepada detikcom, Rabu (4/11/2020).
Evakuasi pertama oleh petugas PMK gagal karena besarnya sarang tidak muat saat dimasukkan ke sak beras bekas. Kawanan tawon vespa ini justru menyerang dan menyengat 3 petugas PMK.
Akhirnya petugas PMK memilih cari lain yakni membakar sarang tersebut. Cara ini pun berhasil. Evakuasi sarang tawon ini memerlukan waktu setidaknya 1 jam.
Abdullah, Kepala Dinas PMK Kota Probolinggo mengatakan sarang tawon vespa ini merupakan sarang tawon vespa terbesar yang pernah dievakuasi.
"Dapat laporan dari warga yang resah dengan keberadaan sarang tawon ndas berukuran besar. Karena siang kawanan tawon keluar, kita memilih evakuasi malam. Teryata tawonnya menyerang 3 anggota. Akhirnya kita memilih cara dibakar," kata Abdullah.
Akibat sengatan kawanan tawon vespa, 3 petugas PMK langsung dilarikan ke rumah sakit untuk dirawat medis. Dikhawatirkan bisa sengatan tawon vespa menganggu kondisi kesehatan petugas. (iwd/iwd)
