.webp)
Meski masa pandemi belum usai, sejumlah SMA/SMK di Banyuwangi mulai menggelar sekolah tatap muka. Sekolah tatap muka ini disambut gembira para siswa yang sudah lama belajar daring.
Salah satu sekolah yang menggelar sekolah tatap muka adalah SMK Negeri 2 Tegalsari Mambadi'ul Ihsan yang ada di Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi.
Kepala SMKN 2 Tegalsari Mambadi'ul Ihsan, Umar Said mengatakan sebelum masuk ke dalam kelas, beberapa protokol kesehatan diterapkan secara ketat. Di antaranya siswa-siswi diwajibkan memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan dicek suhu tubuh oleh petugas keamanan sekolah. Tidak hanya siswa, guru pengajar juga wajib memakai masker hingga memakai sarung tangan.
"Kegiatan sudah kita lakukan sejak Senin kemarin. Untuk menghindari banyaknya kerumunan, pada uji coba sekolah tatap muka ini hanya dibatasi terisi 25 persen dari jumlah siswa keseluruhan saja," kata Umar Said kepada wartawan, Rabu (4/11/2020).
Proses pembelajaran di dalam kelas pun diberi batasan waktu hanya 3 jam saja. Setelah proses pembelajaran tatap muka, pihak guru dan Tim Satgas Penanganan COVID-19 langsung melakukan evaluasi selama kegiatan yang ada di sekolah.
Lihat juga video 'Jelang Belajar Tatap Muka, Guru di Subang Diswab Massal':
"Berdasar vidcon kami dengan Pak Bupati, Pak Kapolresta, Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan sejumlah kepala sekolah beberapa waktu lalu diputuskan bahwasanya perlu ada uji coba pembelajaran luring terbatas ini," katanya.
"Jadi Pak Bupati menghendaki namun harus ada jaminan dari sekolah, ketika anak berangkat sekolah dan pulang sekolah. Anak yang datang ke sekolah harus dipastikan sehat oleh orang tuanya, sementara sebelum pulang ke rumah nanti ya mereka juga harus kita pastikan sehat. Setiap harinya akan kami evaluasi," tambah Umar Said.
Sementara itu, proses uji coba pembelajaran secara tatap muka ini disambut baik oleh para siswa. Para siswa mengaku senang, bisa kembali berkumpul dengan teman dan guru setelah hampir setahun ini belajar di rumah secara daring.
 Sebelum masuk ruang kelas, siswa dithermal gun dulu (Foto: Ardian Fanani) |
"Senang sekali bisa sekolah, bisa ketemu teman dan guru-guru di sekolah. Sebab selama ini kami hanya belajar dari rumah saja lewat handphone, rasanya membosankan," kata Bahri (15), salah satu siswa SMKN 2 Tegalsari.
Uji coba pembelajaran tatap muka ini dilaksanakan selama tujuh hari di 14 SMK dan SMA yang ada di Banyuwangi. Diharapkan, uji coba sekolah tatap muka ini bisa berjalan dengan baik dan tidak malah menimbulkan klaster baru di dunia pendidikan yang ada di Banyuwangi.
