Kepala Dusun/Desa Masaran, Bendungan, Sudirman mengatakan lokasi longsor tersebut merupakan ruas jalan kabupaten yang melintasi desanya. Separuh badan jalan sepanjang 15 meter ambles hingga satu meter.
Kondisi tersebut berdampak terhadap akses perekonomian maupun mobilitas warga Masaran dan sekitarnya. Sebab saat ini hanya separuh badan jalan yang bisa dilalui kendaraan.
"Ini jalan kabupaten, menghubungkan Trenggalek dengan Ponorogo," kata Sudirman, Selasa (3/11/2020).
![]() |
Peristiwa longsor itu terjadi setelah wilayah Masaran diguyur hujan deras selama hampir semalam. Kondisi tersebut mengakibatkan badan jalan menjadi labil dan longsor sebagian.
"Hujannya memang cukup deras sekali, bahkan hampir tiap hari di sini hujan. Terkait longsor itu, tim dari Dinas Perhubungan serta BPBD Trenggalek sudah meninjau langsung dan memasang rambu pengaman," ujar Sudirman.
Sudirman menjelaskan meskipun berstatus jalur alternatif antar kabupaten, jalan tersebut merupakan akses utama warga Desa Masaran dan sekitarnya, sebab sebagian mayoritas warga setempat berbelanja kebutuhan di wilayah Ponorogo.
"Ini dekat sekali dengan perbatasan Ponorogo, bahkan warga sini kalau belanja ke pasar ya di wilayah Ponorogo," jelasnya.
Pemerintah Desa Masaran berharap dampak bencana tanah longsor tersebut segera ditangani oleh pemerintah kabupaten dan dilakukan perbaikan, sehingga akses perekonomian dan mobilitas warga kembali normal.
"Kalau sampai ini putus ya otomatis akan menganggu kegiatan masyarakat, karena tidak ada alternatif lain. Yang ada itu jalur besar dan aksesnya cukup jauh," tandas Sudirman. (iwd/iwd)