Surabaya -
Muslimat Nahdlatul Ulamat (NU) menggelar Rakernas dan Mukernas. Ketua PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa menegaskan organisasi yang ia pimpin tidak berpolitik praktis.
"Kalau di Pilkada Serentak 2020 tentu Muslimat NU ini bukan partai politik. Jadi secara perseorangan warga negara, mereka akan menyalurkan aspirasi, tapi secara kelembagaan, itu tidak dibenarkan," ujar Khofifah di sela acara Rakernas dan Mukernas Muslimat NU di Batu, Kamis (29/10/2020).
Khofifah menjelaskan memang banyak kader-kader Muslimat NU yang memberi dukungan baik itu kepada figur calon bupati/wali kota hingga calon gubernur. Namun dukungan itu disebutnya hanya sebatas dukungan personal bukan atas nama Muslimat NU.
"Ya ada figur-figur mungkin di Kabupaten Kota atau Provinsi yang mereka ingin memberikan support maka itu secara Individual, secara organisasi tidak dibenarkan," imbuhnya.
Perempuan yang juga Gubernur Jatim ini menegaskan jika organisasi Muslimat NU bukanlah Partai Politik. Muslimat NU tidak akan memberi dukungan kepada calon mana pun.
Diketahui dalam Pilkada Serentak di 19 kabupaten/kota di Jatim, terdapat 14 perempuan yang menjadi calon Kepala Daerah maupun Wakil, di mana beberapa di antaranya adalah dari Muslimat NU.
Mereka adalah, Faida (Cabup Jember), Kartika Hidayati (Cabup Lamongan), dan Khozanah Hidayati (Cabup Tuban), Ikfina Fatmawati (Cabup Mojokerto), Lathifa Shohib (Cabup Malang), Rini Syarifah (Cabup Blitar), dan Ipuk Fiestiandani (Cabup Banyuwangi).
Lalu Dwi Astutik (Cawabup Sidoarjo), Hj. Aminatun Habibah (Cawabup Gresik), Titik Masudah (Cawabup Mojokerto), Dewi Maria Ulfa (Cawabup Kediri), Lisdyarita (Cawabup Ponorogo), dan Hj. Dewi Khalifah (Cawabup Sumenep).
Dalam acara Rakernas Muslimat NU, Financial Teknologi (Fintek) bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), menjadi salah satu topik yang dibahas. Khofifah mengatakan, sedianya Rakernas ini dilaksanakan pada Maret lalu, namun karena pandemi COVID-19, ditunda dan dilaksanakan hari ini.
Simak juga video 'Dilema Aparat Menindak Paslon Petahana Pelanggar Protokol Kesehatan':
[Gambas:Video 20detik]
"Kita kemudian melakukan berbagai koordinasi secara virtual. Rangkaiannya panjang sekali, dan terakhir adalah Bahtsul Masail terkait dengan Finansial Teknologi," ujarnya, Kamis (29/10/2020).
Sebelumnya, lanjut Khofifah, pada tanggal 25 Oktober 2020, Fintek juga dibahas bersama Rois Syuriah PBNU, dengan narasumber dari BI dari OJK. Dimana penyelenggaraan layanan jasa keuangan untuk mempertemukan Pemberi Pinjaman dengan Penerima Pinjaman.
"Mereka pelaku pear to pear landing itu yang kita ingin lakukan dalam bahtsul masail supaya ada referensi bagi pelaku pelaku UMKM, dan siapa saja yang akan mengakses finansial teknologi," tambahnya.
Kemudian, kata Khofifah, sekarang ini sudah sampai kepada acara puncak pembahasan dari berbagai rapat koordinasi dan diskusi secara virtual, apakah yang terkait dengan layanan pendidikan, layanan kesehatan, dan pelayanan sosial.
"Karena di NU ini, yang punya Panti Asuhan ya muslimat. Kita punya 143 Panti Asuhan, kemudian kita punya rumah sakit dan klinik, termasuk di dalamnya adalah klinik hemodialisis," tambahnya.
Di bidang ekonomi, Muslimat NU memiliki Koperasi. Dimana induk Koperasi di Indonesia ini, diantara 4 organisasi perempuan yang punya induk koperasi salah satunya adalah Muslimat NU. Kemudian ada himpunan daiya dan majelis talim ini 56.900-an kelompok.
"Ini yang akan menjadi proses untuk membangun pencerahan kehidupan masyarakat, bagaimana kehidupan bermasyarakat berseiring dengan berbangsa dan bernegara ini, harus dibangun dalam format harmonis Partnership," tuturnya.
Dalam bangunan kehidupan keumatan, tutur Khofifah, yang oleh NU didesiminasi kan sedemikian rupa bahwa ada attasamuh, attawazun, dan attawasuth. Di mana dalam tawazut ada moderasi, di tasamuh ada toleransi, dan di tawasun ada keseimbangan, lalu al addalah ada keadilan.
"Format inilah yang menjadi roh dari berbagai kegiatan di Muslimat NU di lini apa pun tidak hanya di bidang dakwah, proses attasamuh, attawasuth, attawazun, disosialisasikan di semua lini," pungkasnya.
Dalam Rakernas Muslimat NU ini juga turut dibuka Wapres RI Prof Dr KH Ma'ruf Amin beserta Ketum PBNU Prof Dr KH Said Aqil Siradj. Hadir dalam acara ini Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak, Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono, Pj Bupati Sidoarjo Hudiyono dan beberapa Kepala OPD Pemprov Jatim.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini